Banda Aceh - Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanannya, Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Aceh (Karantina Aceh) gelar Sosialisasi Penerapan Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) di Aceh pada hari Jumat (20/12).

Acara Sosialisasi yang bertajuk "Sosialisasi Penerapan Sistem Best Trust-SSM QC dan Pencanangan Zona Integritas Menuju WBK/Pelayanan Prima” dibuka secara resmi Kepala Barantin yang diwakili Kepala Biro Hukum dan Humas (Hukmas), Hudiansyah Is Nursal.

Dalam arahannya, Hudiansyah yang akrab dipanggil “Ian” menyampaikan, Best Trust adalah inovasi Barantin berupa sistem pelayanan terintegrasi untuk memberikan kemudahan dalam layanan tindakan karantina kepada pengguna jasa, baik dalam pengiriman hewan, ikan dan tumbuhan domestik, hingga ekspor.

Menurut Ian, kehadiran sistem Best Trust dapat meningkatkan kualitas pelayanan sehingga membuat layanan karantina menjadi lebih cepat, responsif, akuntabel, dan transparan.

“Dengan Best Trust, permohonan pemeriksaan tindakan karantina bisa dilakukan di mana saja secara daring dan merupakan bukti komitmen Badan Karantina Indonesia dalam mendukung reformasi birokrasi melalui digitalisasi layanan,” ujar Ian.

Kepala Karantina Aceh, Muhammad Burlian, mengatakan bahwa dengan Best Trust, proses tindakan karantina menjadi lebih transparan, efektif, efisien dan akuntabel dalam hal waktu, tenaga, dan biaya.

Burlian menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun, pengguna Best Trust melalui Karantina Aceh sudah mencapai 141 akun. Harapannya penerapan Best Trust dapat ditingkatkan sehingga kemudahan dalam pelayanan karantina dapat dirasakan oleh masyarakat lebih luas.

Disamping itu Best Trust juga mendukung upaya pencegahan korupsi. Hal tersebut selaras dengan pencanangan pembangunan zona integritas menuju WBK dan pelayanan prima di lingkup Karantina Aceh.

“Semoga sosialisasi kelembagaan melalui Best Trust dapat meningkatkan pelayanan publik dan mendukung Stranas PK dalam pencanangan zona integritas menuju WBK,” tutur Burlian.

Pada kesempatan yang sama, pimpinan beserta jajaran Karantina Aceh dan dukungan pelaku usaha melakukan penandatanganan komitmen bersama yang disaksikan oleh Kepala Biro Hukmas dan Ombudsman Aceh.

Sekretaris Utama Barantin, Shahandra Hanitiyo yang juga turut hadir dalam acara sosialisasi dan sekaligus menutup acara, mengatakan dalam arahannya bahwa Ia mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan Karantina Aceh. Harapannya koordinasi dan sinergisitas yang terjalin bersama instansi/stakeholder terkait semakin maju dan kelembagaan Barantin semakin KUAT.

“Kami berharap melalui pertemuan ini, kita dapat saling mempererat komunikasi serta menggali peluang-peluang kolaborasi yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam hal penguatan sistem karantina yang mendukung perekonomian,” pungkas, “ Shahandra.

Turut hadir Acara sosialisasi yaitu Kepala Dinas Peternakan mewakili PJ Gubernur Aceh, para kepala dinas, UPT dan UPTD terkait, BUMN dan perusahaan serta pelaku usaha/pengguna jasa (stakeholder).

Narahubung:
Biro Hukum dan Humas,
Sekretariat Utama Badan Karantina Indonesia

Siaran Pers Badan Karantina Indonesia
Banda Aceh, 21 Desember 2024
Nomor: 1812/R-Barantin/12.2024

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Barantin Gelar Sosi