Jambi - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi, meninjau perusahaan bungkil inti sawit atau disebut juga PKE. Sahat memastikan kualitas PKE Jambi memenuhi persyaratan ekspor.

Meski telah mencapai volume ekspor yang signifikan, Sahat menyatakan bahwa untuk memastikan produk ekspor Indonesia, khususnya PKE, tetap kompetitif di pasar global, pembangunan infrastruktur yang memadai harus menjadi prioritas. "Proses ekspor yang lancar tidak hanya bergantung pada kapasitas produksi, tetapi juga pada fasilitas pengiriman yang mendukung," kata Sahat, Jumat (24/1).

Lebih lanjut, Sahat menegaskan bahwa persyaratan teknis dalam ekspor, seperti fasilitas karantina yang memadai, juga harus diperhatikan dengan seksama. Kualitas produk yang sampai ke negara tujuan sangat bergantung pada proses karantina sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua persyaratan teknis untuk ekspor, mulai dari pengecekan kesehatan komoditas hingga sertifikasi yang diperlukan, dapat dipenuhi dengan baik. Dengan fasilitas karantina sudah sesuai standari, PT. KTN dan eksportir lainnya dapat lebih mudah untuk memenuhi standar internasional," ujarnya.

Sahat menekankan bahwa kualitas produk yang sampai ke negara tujuan harus tetap terjaga dengan baik, karena hal ini berpengaruh langsung pada daya saing komoditas pertanian Indonesia di pasar global. Oleh karena itu, penguatan infrastruktur dan sistem karantina yang lebih efisien di daerah penghasil komoditas sangat penting. "Kami ingin memastikan bahwa setiap ekspor dari Indonesia, termasuk PKE dari Jambi, memenuhi standar kualitas sehingga produk Indonesia tetap dipercaya oleh pasar internasional," tambah Sahat.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Jambi Sudiwan Situmorang yang turut mendampingi mengatakan bahwa adanya perhatian dan dukungan dari Barantin, serta pembangunan infrastruktur yang lebih baik, PT. KTN diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja ekspornya. "Ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global," jelas Sudiwan.

PT. KTN dalam memproduksi 277,25 ribu ton PKE selama tahun 2024, dengan nilai ekonomi mencapai Rp 607 miliar. Namun, sampai saat ini PKE asal Jambi masih dilalulintaskan melalui Lampung untuk diekspor ke Selandia Baru sebagai bahan pakan ternak. Hadir mendampingi kunjungan tersebut Kepala Karantina Sumatera Utara N. Prayatno Ginting dan Kepala Karantina Sumatera Selatan Kostan Manalu.

Tinjau PT. KTN, Sahat Pastikan Kualitas Ekspor PKE