Barantin Hadiri Konferensi FBI NAA 2025, Bahas Keamanan Global hingga Bioterorisme

Badung – Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Badan Karantina Indonesia (Barantin), Hudiansyah Is Nursal, menghadiri FBI National Academy Associates (FBINAA) Retrainer Conference 2025 yang digelar di Nusa Dua, Bali, Senin (19/8). Forum internasional ini diikuti lebih dari 165 delegasi dari 29 negara serta 162 peserta dalam negeri dari berbagai kementerian dan lembaga dalam negeri.

Keikutsertaan Barantin dalam konferensi ini dinilai strategis, mengingat ancaman bioterorisme semakin nyata. Perdagangan ilegal satwa, penyelundupan benih, hingga peredaran bahan biologis berbahaya berpotensi membawa Hama Penyakit Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina ke Indonesia.

Menurut Hudiansyah kondisi ini bukan hanya mengancam kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, tetapi juga bisa berdampak pada stabilitas ekonomi serta ketahanan pangan nasional.

“Pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK, HPIK dan OPTK serta keamanan pangan merupakan tugas pokok Barantin yang perlu diperkaya dengan berbagai teknis pencegahan, termasuk mencegah penyelundupan bahan biologis,” ujar Hudiansyah.

Selain memperkuat kapasitas teknis dalam menghadapi ancaman bioterorisme, forum ini juga menjadi sarana meningkatkan jejaring antarpenegak hukum di Asia Pasifik. Peserta dapat bertukar pengalaman mengenai investigasi kejahatan internasional, mulai dari kejahatan terorganisir, sabotase, hingga kejahatan siber.

“Kolaborasi lintas negara sangat penting, sebab tantangan keamanan saat ini tidak lagi mengenal batas wilayah. Melalui forum seperti ini, kita belajar bersama sekaligus memperkuat pertahanan kolektif terhadap ancaman global,” Pungkas Hudiansyah.