Jakarta – Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean, memaparkan capaian kinerja lembaganya sepanjang semester pertama 2025 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (1/7).

Menurut Sahat, Barantin telah menerbitkan lebih dari 1,2 juta sertifikasi karantina untuk komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan. Sertifikasi ini mencakup lalu lintas ekspor, impor, dan antarwilayah.

“Barantin juga berperan aktif dalam pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Idul Adha. Hewan kurban yang dilalulintaskan telah melalui pengawasan ketat dan pengujian laboratorium,” ujar Sahat.

Ia menambahkan bahwa intervensi seperti bulan vaksinasi serta kerja sama lintas sektor berhasil menekan penyebaran PMK, terutama saat momen Iduladha.

Di sektor ekonomi, Barantin turut membuka akses ekspor buah tropis seperti durian ke Tiongkok. Upaya pembukaan pasar juga dilakukan untuk komoditas nanas dan wasabi segar ke Amerika Serikat, sebagai bagian dari fungsi ekonomi (economic tools).

Dalam pemaparannya, Sahat juga menyebutkan bahwa serapan anggaran Barantin melampaui rata-rata nasional. Ia mengajukan relaksasi anggaran serta tambahan belanja pegawai untuk mengakomodasi ASN formasi baru.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI menyatakan dukungan atas penguatan anggaran Barantin, termasuk untuk pelaksanaan kebijakan teknis perkarantinaan, reformasi birokrasi, serta pemenuhan kebutuhan pegawai baru.

Sahat menutup pemaparannya dengan apresiasi terhadap dukungan Komisi IV dan berharap sinergi antara legislatif dan Barantin dapat terus ditingkatkan.

“Pada kesempatan ini, kami mohon dukungan dan arahan agar seluruh program kerja Barantin dapat terlaksana dengan baik,” ucap Sahat.

Kepala Barantin Paparkan Capaian Kinerja di Hadapan Komisi IV DPR RI