Bekasi - Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean secara langsung memimpin rapat rencana kerja 2026 di Gedung Pendidikan, Pusat Pengembangan SDM KHIT, pada Selasa (2/9).

"Kita harus pastikan tiga program kerja utama Barantin yakni digitalisasi layanan karantina, pengembangan SDM karantina, dan refitalisasi laboratorium harus tetap berjalan. Ini komitmen Barantin untuk mendukung asta cita Presiden dan program strategis nasional," Ujar Sahat dalam pembukaan acara.

Sahat juga menekankan implementasi pre-border karantina sebagai upaya strategis untuk mempercepat layanan karantina sekaligus memperkuat pengawasan terhadap lalu lintas media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) maupun organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).

“Dengan pre-border karantina, pemeriksaan bisa dilakukan sejak dari negara asal. Hal ini akan mempermudah arus perdagangan sekaligus memastikan keamanan hayati tetap terjaga,” jelas Sahat.

Rapat kerja ini juga membahas evaluasi anggaran 2025 serta penyusunan kebutuhan anggaran tahun 2026. Sahat menegaskan bahwa setiap rupiah anggaran harus diarahkan untuk program prioritas yang berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam menjamin keamanan dan ketahanan pangan.

Dengan rencana kerja 2026 ini, Barantin berharap dapat semakin memperkuat peran strategisnya sebagai garda terdepan dalam menjaga negeri dari ancaman biologis, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui kelancaran perdagangan yang aman dan sehat.

Turut hadir dalam kegiatan kali ini Sekretaris Utama Barantin, Deputi Karantina Hewan, Deputi Karantina Ikan, Deputi Karantina Tumbuhan, Inspektur Barantin, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia, serta Kepala Pusat Pengembangan SDM KHIT.

Barantin Mantapkan Rencana Kerja 2026