Lampung - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Lampung (Karantina Lampung) mencatat capaian penting di kancah internasional. Berhasil meraih kelulusan dua tahun berturut-turut dalam uji profisiensi global yang diselenggarakan CSIRO–ACDP, Karantina Lampung mengukuhkan laboratorium karantina hewannya sebagai laboratorium berstandar tinggi yang diakui di tingkat internasional, Rabu (10/12)

“Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi Laboratorium Karantina, tetapi juga menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dan diakui dalam kualitas diagnostik hewan di tingkat Asia Pasifik," tegas Donni Muksydayan, Kapala Balai Karantina Lampung.

Sebagai informasi, CSIRO-ACDP atau Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation – Australian Centre for Disease Preparedness merupakan salah satu organisasi penelitian ilmiah multidisiplin terbesar di dunia. Prestasi ini menegaskan bahwa kemampuan laboratorium karantina hewan milik Karantina Lampung tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga sejalan dengan kualitas laboratorium terbaik di kawasan Asia Pasifik.

Pada 2024, Laboratorium Penguji Karantina Hewan Karantina Lampung lebih dulu dinyatakan lulus dalam Inter Laboratory Comparison (ILC) untuk deteksi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Konsistensi itu berlanjut pada 2025, Karantina Lampung kembali membuktikan kemampuannya dengan meraih kelulusan dalam Asia-Pacific Terrestrial Proficiency Testing Program untuk deteksi African Swine Fever (ASF) melalui metode PCR. Uji ini diikuti oleh 27 laboratorium dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, menjadikannya ajang pembuktian kualitas yang ketat dan bergengsi.

Donni menjelaskan bahwa keberhasilan ini menunjukkan bahwa setiap data yang dihasilkan laboratorium karantina hewan ini telah melalui proses pengujian yang akurat, konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan, sesuai standar SNI ISO/IEC 17025. Laboratorium ini mampu menghasilkan data yang tidak hanya memenuhi standar, tetapi diakui dan disejajarkan dengan laboratorium internasional.

Hal tersebut sejalan dengan salah satu pilar Barantin yang disampaikan oleh Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean yaitu terkait revitalisasi laboratorium. Melalui rekam jejak prestasi yang konsisten, selanjutnya laboratorium karantina harus bisa menjadi mitra strategis dan rujukan dalam layanan karantina hewan, ikan, dan tumbuhan. Tidak hanya menjadi standar mutu global bagi sistem perkarantinaan Indonesia, namun juga mampu bersaing di kancah global.

"Kami berkomitmen terus meningkatkan mutu layanan laboratorium, memastikan setiap hasil uji memenuhi standar internasional, serta mendukung ketahanan kesehatan hewan nasional,” tutup Donni.

Narahubung:
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Utama Badan Karantina Indonesia

Siaran Pers Badan Karantina Indonesia
Nomor : 0911/R-Barantin/12.2025
Lampung, 10 Desember 2025

Buktikan Kompetensi, Laboratorium Karantina Lampung Lulus Uji Profisiensi Asia-Pasifik