Gelar Pertemuan Bilateral, Barantin Tawarkan Potensi Nenas Indonesia ke Uni Eropa

Badan Karantina Indonesia (Barantin) menawarkan potensi buah asal Indonesia seperti  nenas untuk bisa masuk ke pasar ekspor Uni Eropa. 


Hal tersebut disampaikan oleh Antarjo Dikin, Pejabat Fungsional Ahli Utama Badan Karantina Indonesia  dan juga selaku Ketua Delegasi RI dalam pertemuan bilateral dengan delegasi negara anggota Uni Eropa dengan Martin Mitov-Deputy Head of Trade and Economic Section, Kedutaan Besar Uni Eropa di Indonesia selaku Ketua Delegasi Uni Eropa, Kamis (16/5).


"Beberapa komoditas asal Indonesia banyak yang memiliki potensi untuk ekspor. Kami berharap melalui pertemuan ini Indonesia bisa mendapat akses pasar ke Uni Eropa," ungkap Antarjo.




Pada pertemuan tersebut, delegasi negara-negara Uni Eropa seperti  Belanda, Belgia, Denmark, Jerman, Perancis, Polandia, dan Spanyol  juga menyampaikan isu-isu yang dihadapi terkait permohonan akses pasar buah-buahan dan sayuran seperti apel, bluberi, jeruk, lemon, pir, sawi putih hingga sayuran beku ke Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Antarjo menyampaikan bahwa saat ini Barantin tengah melakukan proses AROPT (Analisis Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan).


"Saat ini, Barantin tengah melakukan proses AROPT (Analisis Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan) untuk akses pasar buah-buahan dan sayuran dari Uni Eropa," jelasnya. 




Melalui pertemuan tersebut, baik Barantin maupun Delegasi Uni Eropa sepakat untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam memenuhi prosedur lalu lintas buah-buahan antara kedua pihak, termasuk  berbagai isu terkait Pengakuan Sistem Keamanan PSAT dan proses  AROPT.


Author : Humas