Badan Karantina Pertanian Menyambut Kuda Peserta Asian Games 2018

Foto Berita

Tanggerang (16/8) hingga pagi ini Indonesia telah kedatangan 87 ekor kuda peserta Asian Games XVIII dari berbagai negara Asia yang menetap di berbagai belahan dunia dan masih menunggu 51 ekor lagi untuk datang. Kuda peserta Asian Games datang dalam 9 kloter, mereka berangkat dari China, Eropa, Korea, Bangkok, dan Jepang. Kedatangan seluruh kuda ini disambut oleh petugas karantina pertanian di Bandara Soekarno Hatta. Petugas Karantina selalu siap menyambut kuda peserta Asian Games kapanpun mereka akan datang, bahkan pada saat dini hari kami siap melayani.

Petugas karantina menerapkan biosekuriti terhadap seluruh kuda peserta Asian Games baik sebelum maupun pada saat kedatangan. Pelaksanaan Biosekuriti ini sebagai salah satu tindak pencegahan/pengamanan kuda dari penyakit, beberapa praktik biosekuriti yang dilakukan yaitu:

  • Verifikasi dokumen identitas kuda dengan cara menyesuaikan antara paspor kuda dengan microchip yang ditanam di tubuh kuda
  • Verifikasi sejarah vaksinasi pada kuda tersebut, memastikan kuda masih dalam keadaabn protektif, terutama pada penyakit Equine Influenza
  • Pemeriksaan fisik jika terdapat kelelahan, lemas atau gejala klinis yang mengarah pada penyakit kuda
  • Begitu turun dari pesawat agar kuda dapat melewati foot pad/ foot mat yang telah disemprot desinfektan
  • Kuda menaiki horse transport (kendaraan khusus kuda) yang sebelumnya telah didesinfeksi.

Kuda peserta Asian Games menuju venue Jakarta Equestrian Park Pulomas dengan dikawal oleh petugas keamanan dan setiap horse transport di kawal oleh petugas karantina. Jarak antara Bandara Soekarno Hatta hingga JEP sekitar 38 km dan dapat ditempuh selama 50 menit melewati jalan bebas hambatan dan daerah padat penduduk.

Selama kompetisi Petugas karantina mengawasi dan memastikan seluruh peserta dan official menerapkan biosekuriti di  Jakarta Equestrian Park Pulomas. Memastikan bak foot pad/ foot mat berisi selalu terisi desinfektan. Memastikan seluruh official, baik tim dokter hewan, pemilik, pengendara kuda selalu menerapkan biosekuriti sebelum dan sesudah berinteraksi dengan kuda. Memastikan sampah yang dihasilkan kuda baik sampah sisa paka atau feses selalu dibersihkan dan dibawa oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir (Pulogebang).

Petugas karantina memastikan terlaksananya biosekuriti dari mulai bandara, IKH, venue, selama kompetisi berlangsung, hingga saat kepulangan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan penyakit dan memastikan seluruh kuda peserta Asian Games sehat dan siap bertanding. (YQA)