Dari Cilacap, Mentan SYL Lepas Ekspor Gula Kelapa ke Negeri Samba

Foto Berita

Rilis Kementan, 13 Juni 2020
No. 689/R-KEMENTAN/06/20

Dari Cilacap, Mentan SYL Lepas Ekspor Gula Kelapa ke Negeri Samba

Cilacap -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat sore (12/6), berkesempatan melepas ekspor 25 ton gula kelapa Cilacap dengan tujuan Brasil.

Pria yang biasa di sapa SYL ini mengatakan Kabupaten Cilacap tidak hanya memproduksi komoditas pangan dasar, namun juga mampu melakukan ekspor ke mancanegara melalui produk gula kelapa."Saya ingin sampaikan kalau bupatinya seperti Pak Bupati Cilacap (Tatto Suwarto Pamuji) dengan pemerintahan yang sangat kondusif bersama DPRD dan yang lain, maka akselerasi yang bisa dilakukan untuk kepentingan masyarakat, kehidupan rakyat yang lebih baik, masih bisa dicapai," katanya.

Mentan mengaku kagum di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, masih ada ekspor yang sangat kuat dan bisa dilakukan. "Ini luar biasa," kata Mentan SYL.

Sementara Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan ekspor produk pertanian dari Kabupaten Cilacap yang disertifikasl oleh Karantina Pertanian Cilacap meningkat dari tahun ke tahun.

"Komoditas yang diekspor berupa gula kelapa, daun ketapang, kayu albasia, sarang burung walet, dan lain-lain. Komoditas ini sebagian besar diekspor ke negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika," kata Jamil.

Terkait dengan pelepasan ekspor 25 ton gula kelapa organik atau disebut juga sebagai gula semut ini ke Brasil, dia mengatakan nilai ekspor yang dilakukan oleh eksportir PT Coco Sugar Indonesia itu mencapai Rp. 777 juta.

Lebih lanjut, Jamili mengatakan potensi ekspor komoditas pertanian di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya masih perlu digali kembali. untuk membuka peluang ekspor produk pertanian lebih beragam.

Menurut dia, peningkatan ekspor khususnya di wilayah Cilacap dan sekitarnya menjadi komitmen Karantina PertanianI Cilacap untuk memberi dukungan dan kemudahan dalam pelayanan sertifikasi Phytosanitary Certificate yang umumnya dipersyaratkan negara pengimpor untuk komoditas pertanian.

 

Gula Kelapa Cilacap, Makin Laris di Pasar Dunia

Kepala Karantina Cilacap, Puji Hartono yang turut mendampingi, memaparkan sertifikasi ekspor gula kelapa yang melalui wilayah kerjanya. Komoditas yang telah rutin diekspor sejak tahun 2015 hingga kini.

Di tahun 2015 sebanyak 87 ton, tahun 2016 sebanyak 237 ton, tahun 2017 sebanyak 649 ton, tahun 2018 sebanyak 580 ton, tahun 2019 sebanyak 744 ton, dan pada tahun 2020 sejak 1 Januari hingga 13 Juni sebanyak 471 ton.

Menurut Puji , hal itu menunjukkan ekspor gula kelapa atau gula semut mengalami peningkatan volume dari tahun 2015 sampai dengan 2017 sebanyak 646 persen, sedangkan tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 sebanyak minus 10 persen. Akan tetapi pada tahun 2019, kata dia, mengalami peningkatan kembali sebanyak 28 persen.

Ia mengatakan volume ekspor tahun 2020 selama bulan Januari sampai dengan 13 Juni 2020 telah mencapai 471 ton. "Volume ekspor gula kelapa masih dapat bertambah lagi hingga akhir tahun 2020 karena kebutuhan gula kelapa luar negeri terus bertambah," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini ada 65 negara yang menjadi pasar ekspor gula kelapa Cilacap, mulai dari Amerika Serikat, Libanon, Yunani, Jepang, Korea Selatan dan lainnya.

Dorong Gratieks

Sejalan dengan program Gratieks (Gerakan Tigakali Lipat Ekspor, red), penambahan jumlah negara tujuan ekspor juga menjadi perhatian seluruh jajaran di Kementan. Selain menjamin kesinambungan produk dengan upaya menjaga tingkat produktifitas, menjamin keamanan dan kesehatan produk agar memiliki daya saing.

Disis lain upaya harmonisasi protokol ekspor terus dilakukan Barantan sesuai perannya selaku fasilitator produk pertanian diperdagangan internasional.

Pemenuhan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari merupakan hal mutlak di kala kebijakan tarif tidak populer lagi di perdagangan internasional.

"Sinergisitas berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan pencapaian target Gratieks," pungkas Kepala Barantan.