Delapan Komoditas Pertanian Asal NTT Diekspor via Perbatasan

Foto Berita

Rilis Kementan, 8 Oktober 2020*
Nomor : 1376/R-KEMENTAN/10/2020



Kupang – Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat ekspor komoditas unggulan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berjalan disepanjang masa pandemi yang masih berkepanjangan.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Kupang melepas ekspor delapan komoditas pertanian tujuan Timor Leste melalui Pos Lintas Batas Negara Motaain, NTT, Rabu (7/10).

“Meski pandemi, lalulintas ekspor tetap berjalan dengan baik dan sebagaimana biasanya, ini disebabkan oleh permintaan ekspor pertanian yang terus bergulir di mancanegara,” ungkap Yulius Umbu Hunggar, Kepala Karantina Pertanian Kupang.

Sepanjang tahun 2020 hingga periode minggu pertama bulan Oktober, dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya, Yulius menyebutkan nilai ekspor pertanian NTT telah mencapai angka Rp 26,6 miliar. Sektor perkebunan berupa kayu jati (meubel jati) yang turut menyumbang ekspor tertinggi dari provinsi NTT selama pandemi ini. Selama bulan September 2020 saja, komoditas ini telah disertifikasi sebanyak 191 meter kubik dengan nilai Rp 2 miliar.

Masih menurut Yulius, komoditas ekspor tersebut telah dipastikan pastikan sehat dan aman dan telah sesuai dengan persyaratan ekspor negara tujuan unggulan dengan menerbitkan sertifikasi jaminan bebas dari penyakit tumbuhan.

"Permintaan kayu jati di pasar ekspor pun terus bergulir meski masa pandemi ini, karena itu kami lakukan serangkaian tindakan karantina untuk pastikan seluruh komoditas yang diekspor terbebas dari organisme pengganggu tumbuhan sebelum sampai di negara tujuan,” jelasnya lagi.

Sebagai informasi, komoditas kayu jati semakin diminati pasar internasional karena hasil dari kayu jati lebih kuat dan bertahan lama. Selama ini kayu jati yang digunakan untuk membuat mebel, kebanyakan didatangkan dari Kabupaten Malaka, di daratan Pulau Timor, NTT.

Tidak hanya kayu jati yang mendulang devisa, adalah kedelai, rumput laut, dan DOC broiler yang juga menjadi komoditas unggulan Provinsi NTT yang diminati mancanegara sepanjang tahun 2020 maupun 2019 lalu.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengungkapkan kedepan ragam komoditas ekspor di sektor lainnya juga harus didorong sehingga dapat menembus pasar dunia.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melalui Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks) yang saat ini juga sedang menyiapkan binaan di kawasan sentra atau desa. Barantan selalu koordinator peningkatan ekspor yang ditunjuk Menteri Pertanian terus lakukan upaya pengawalan. Tidak hanya dari percepatan layanan, jaminan keberterimaan dan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor, namun langkah operasional yang bersinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha dan instansi lainnya.

“Langkah operasionalnya terus kami sinergikan. Harapannya kawasan yang telah menghasilkan komoditas ekspor dapat lebih ditingkatkan dan bertumbuhnya ragam komoditas ekspor baru,” pungkas Jamil.

Narahubung :
drh. Yulius Umbu Hunggar – Kepala Karantina Pertanian Kupang