Gelar Rakor Upsus, Kementan Optimis Hadapi Kekeringan di Jabar dan Banten

Foto Berita

Bandung – Kementerian Pertanian menggelar Rapat Koordinasi Upaya Khusus (Rakor Upsus) Provinsi Jawa Barat dan Banten Tahun 2019 pada Selasa (6/9) di Hotel Trans Luxury, Bandung, Jawa Barat. Rakor ini merupakan upaya mengambil langkah antisipasi kekeringan di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Dalam pertemuan Kepala badan Karantina Pertanian, Jamil, selaku  penanggung jawab Upsus Wilayah Jawa Jarat menjelaskan bahwa secara umum capaian Luas Tambah Tanam (LTT) Propinsi Jawa Barat hingga Juli 2019 bernilai positif  atau surplus  yakni seluas 120.577 ha dari sebelumnya 106.587 ha di bulan Juli 2018, meskipun ada beberapa wilayah yang masih minus dikarenakan terdampak bencana kekeringan. Meskipun demikian, capaian LTT wilayah yang bernilai surplus dalam jumlah besar menjadi pendukung bagi wilayah yang defisit. Hal ini sebagai upaya pemenuhan target LTT nasional Propinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan Menteri Pertanian pada bulan Agustus 2019 sebesar 223.915 ha.

“Beberapa  kabupaten yang terlanda kekeringan antara lain Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Purwakarta, Kuningan dan Majalengka. Untuk mengatasi permasalahan kekeringan di daerah tersebut disiasati dengan meningkatkan LTT bulan Agustus, antara lain upaya yang dilakukan adalah penanaman padi gogo sawah, pergiliran komoditas yang ditanam, terutama jagung, penanaman padi menggunakan varietas yang tahan kekurangan air, gilir giring pada pengaturan pembagian air dikawal setiap jadwal bagian air, pompanisasi dan bantuan selang buang dan hisap.” tambah Jamil.

“Berdasarkan evaluasi LTT Jawa Barat, periode Oktober 2018 – Juli 2019 jika dibandingkan periode Oktober 2019 – Juli 2018 mengalami surplus lahan seluas 31139 ha, secara spesifik untuk pencapaian bulan Juli 2019 dibandingkan Juli 2018 mengalami surplus seluas 12.364 ha. Sedangkan potensi lahan bulan Agustus ini adalah seluas 414.500 ha.” Ujar Jamil.

 

Dalam pertemuan ini Jamil memimpin langsung workshop satu persatu Kabupaten/Kota untuk peningkatan data LTT dan solusi permasalahan di lapangan. “Dalam pertemuan tadi kami telah menetapkan target LTT masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Barat, baik LTT padi sawah maupun padi gogo, selain itu juga saya meminta Kabupaten/Kota  untuk mendata luas lahan yang ditanami tanaman selain padi yakni tanaman palawija dan hortikultura.” ujar Jamil.

“Selain itu juga dilakukan pengumpulan data Standing cropsother than rice crop tanaman jagung, cabai, tomat, tembakau dan lainnya pada tiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat, sehingga data potensi lahan tersedianya lebih valid untuk digunakan dasar menghitung target LTT bulan Agustus 2019” tambah Jamil.

Pada rakor ini, disepakati bahwa penanaman padi gogo menjadi sasaran untuk capaian LTT padi gogo pada bulan Agustus 2019 sebesar 61.161 ha. Komitmen penanaman padi gogo antara Kementan dan Dinas terkait diwujudkan dalam penandatanganan kesanggupan LTT. Selaku penanggungjawab Upsus Propinsi Jawa Barat, Kepala Badan Karantina Pertanian optimis dapat menerapkan langkah mitigasi kekeringan secara optimal dan memenuhi target capaian LTT.

Rakor Upsus ini dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, selaku penanggungjawab kegiatan Upsus di Kementerian Pertanian dan dihadiri oleh Penanggungjawab Upsus Propinsi Jawa Barat, Ali Jamil, Kodim, Dinas Provinsi Jawa Barat dan Banten, Penyuluh, serta Penanggungjawab Upsus tingkat Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat dan Banten.