Kabarantan : Fungsional Karantina Dituntut Piawai Lakukan Digitalisasi Layanan

Foto Berita

Bogor - Era kemajuan teknologi informasi revolusi industri 4.0, Kepala Badan Karantina Pertanian, Dr. Ali Jamil tuntut pegawainya khususnya pejabat fungsional dapat bekerja cepat, cermat, dan cerdas. "Pelayanan karantina dituntut dapat menyesuaikan perkembangan teknologi informasi data maupun wabah penyakit untuk segera ditindaklanjuti dan diantisipasi termasuk teknik serta metoda deteksi penyakit yang semakin cepat juga akurat," ungkap Ali Jamil saat beri arahan di acara Temu Koordinasi Pejabat Fungsional Dokter Hewan Karantina dan Paramedik Karantina Hewan di Bogor (22/2).

Ali mengatakan bahwa era industri 4.0 harus dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja dan kompetensi pejabat fungsional. Dengan sistem dan teknologi terkini, pejabat fungsional dituntut untuk dapat mengantisipasi dan menindaklanjuti kemungkinan data serta informasi dalam hitungan detik dan realtime dari berbagai tempat. "Perubahan era industri 4.0, pejabat fungsional dituntut untuk melek dengan digitalisasi sehingga pelayanan karantina juga dapat menyesuaikan," jelas Ali Jamil.

Dikatakannya lagi, pejabat fungsional juga harus dapat berpikir kritis terhadap kasus (wabah) penyakit di suatu wilayah atau negara untuk segera ditindaklanjuti dan diantisipasi. Karena itu, Ali mendukung penuh pegawainya untuk meningkatkan kompetensi deteksi penyakit. "Kedepan pejabat fungsional harus miliki kemampuan sensor dan perangkat untuk mendeteksi dengan cepat penyakit AI, Rabies, dan lainnya," kata Ali.

Menurut Ali, Mentan mengharapkan pejabat fungsional karantina dapat menjaga integritas sesuai dengan tugas dan fungsi pokok Karantina Pertanian. "Sesuai arahan Mentan, perubahan era milenial ini jadi tugas kita untuk menjaga integritas dalam melaksanakan tugas dan fungsi karantina, kreatif tingkatkan pelayanan publik, berpikir positif untuk maju, profesional, loyalitas, jujur serta ikhlas jalani profesi," tambahnya.

Ali menyampaikan bahwa Mentan juga berpesan untuk terus mendukung akselerasi ekspor komoditas pertanian Indonesia dan mampu untuk kendalikan impor. "Akselerasi ekspor adalah bagian yang harus didukung, karena itu diperlukan dukungan proses tindakan karantina yang cepat," pungkasnya.