Kabarantan : Tingkatkan Kolaborasi dan Kreasi Kinerja Kewasdakan

Foto Berita

Bogor - Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Bambang menginstruksikan untuk meningkatkan kolaborasi, baik internal maupun eksternal, sehingga pelaksanaan pengawasan dan penindakan (Wasdak) bisa berjalan dengan baik. Selain itu Bambang juga berharap Kewasdakan Barantan dapat semakin berkreasi dalam berkinerja.

"Tingkatkan kolaborasi, baik internal maupun eksternal. Demi peningkatan kewasdakan Barantan, termasuk di perbatasan. Saat ini Barantan bertugas di 601 tempat pemasukan, termasuk di 18 PLBN (pos lintas batas negara, red) yang ditetapkan pemerintah," tutur Kabarantan Bambang dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional Kepatuhan Perkarantinaan di Bogor, Rabu (15/2).

Kabarantan Bambang memberikan sambutan pada pembukaan Rakernas Kepatuhan Perkarantinaan

Menurut Bambang kewasdakan ini sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perkarantinaan. Sehingga tidak lagi terjadi pelanggaran. Paham akan bahayanya melalulintaskan komoditas pertanian bila tidak dilaporkan kepada pejabat Karantina.

"Pejabat Karantina yang mendapat tugas kewasdakan ini merupakan suatu kebanggaan. Ada PPNS, Polsus, dan intelijen. Itu harus menjadi kebangaan kita semua. Tidak semua pejabat Karantina dapat mengemban tugas tersebut," imbuhnya.

Kabarantan Bambang memberikan sambutan pada pembukaan Rakernas Kepatuhan Perkarantinaan

Bambang juga berharap peran aktif termasuk dari Unit Pelaksana Teknis di seluruh Indonesia, untuk memberikan masukan terkait regulasi yang perlu disesuaikan dengan UU No. 21 Tahun 2019, maupun peraturan turunan lainnya.

Tidak kalah penting juga, Bambang mengatakan, harus berkreasi dalam pengembangan kinerja. Karena tuntutan pelayanan Barantan harus lebih cepat. Contohnya tahun lalu, Barantan menjadi penggerak dalam percepatan layanan di pelabuhan, sehingga mendapat apresiasi dari pihak lain.

“Digitalisasi layanan terus harus dikembangkan. Wasdak harus lebih awal mengetahui rencana pemasukan komoditas pertanian dari luar. Sehingga tidak ada lagi kendala karena tidak memenuhi persyaratan,” jelas Bambang.

Penambahan dan Peningkatan Kompetensi SDM

Penambahan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus Pusat Kepatuhan, Kerja Sama, dan Informasi Perkarantinaan (KKIP) Barantan dalam penguatan pengawasan di perbatasan. Setidaknya ada enam kegiatan lokakarya yang akan diselenggarakan untuk peningkatan kompetensi SDM Wasdak lingkup Barantan.

Kapus KKIP memaparkan program kerja Kepatuhan

"Menyikapi isu penguatan pengawasan di perbatasan, tahun ini Pusat KKIP akan menyelenggarakan lokakarya dan diklat. Baik bagi intelijen, penyidikan (PPNS, red), maupun polsus," kata Kepala Pusat KKIP Junaidi saat memaparkan program kerja pada Rakernas Kepatuhan Perkarantinaan di Bogor, Kamis (16/2).

Junaidi menambahkan bahwa peningkatan kompetensi ini juga tidak kalah penting dengan sarana dan prasarana yang memadai. Target kinerja lainnya pada tahun 2023, yakni Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Perhubungan atau Angkasa Pura, Bea dan Cukai, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, TNI AD dan TNI AU, Pedoman Penyusunan Big Data Intelligent Barantan, dan lainnya.

Acara dengan tema Penguatan Pengawasan Perbatasan Guna Mendukung Perkarantinaan Pertanian dalam Menghadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia. Turut hadir mendampingi Kapus Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati (KTKHN) A.M. Adnan, yang diikuti oleh Ka UPT seluruh Indonesia lingkup Barantan.

Narasumber yang hadir pada acara berlangsung hingga Jumat (17/2) dari Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Direktorat Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).