Karantina: Daging Wagyu Aman Diekspor Myanmar

Foto Berita

Tangerang (7/2) – Mulyanto, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Barantan menyatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan fisik terhadap 599 kilogram daging wagyu asal Serang dan hasilnya sehat, aman dan siap diekspor ke Myanmar. “Inspeksi dilakukan terhadap kondisi daging yakni  pemeriksaan intensitas suhu, memastikan kemasan dalam kondisi baik dan tidak terjadi kerusakan ataupun kebocoran kemasan”, katanya di area Terminal Cargo Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, pada hari Rabu (7/2).

“Pemeriksaan ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor,  jika semua terpenuhi maka  dokter hewan karantina akan segera  merilis sertifikat sanitasi produk hewan (sanitary certificate of animal product) sebagai persyaratan ekspor”, tambahnya.

Mulyanto juga memaparkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk melakukan percepatan dan terobosan layanan guna mendorong akselerasi ekspor komoditas pertanian. Khusus untuk komoditas hewan, Karantina Petanian Soekarno Hatta menyiapkan tim petugas Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang terdiri atas dokter hewan karantina dan paramedik veteriner. Pada ekspor perdana komoditas hewan kali ini, timnya telah melakukan pemeriksaan terhadap daging sapi beku tanpa tulang (frozen boneless beef) kategori kualitas terbaik (prime cut) sebanyak 599 kilogram. Adapun eksportir yang berhasil menembus pasar negara Myanmar kali ini adalah PT.Santosa Agrindo. 

Pada proses ekspor komoditas pertanian, tugas utama petugas karantina adalah melakukan pemeriksaan dokumen yaitu sertifikat kesehatan dari dokter hewan berwenang di daerah asal untuk menjamin bahwa produk segar pertanian ini sehat dan layak konsumsi serta ditindaklanjuti  dengan  pemeriksaan fisik komoditas tersebut.  Sertifikat kesehatan hewan yang dikeluarkan oleh Karantina Hewan merupakan dokumen dagang antar negara mitra dagang yang saling menjamin.

Eka Darnida menambahkan bahwa daging Wagyu yang kini berhasil diekspor merupakan hasil dari peternakan binaan di Serang dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, dan telah mendapatkan NKV.

"Karantina memastikan betul daging ini layak di ekspor, di pintu terakhir Indonesia. Sehingga tidak akan ada hambatan di negara tujuan," tegas Mulyanto.

Daging sapi prime cut merupakan bagian dari tubuh sapi yang jarang digunakan untuk bergerak saat hidup, sehingga memiliki tekstur yang empuk dengan karakter cita rasa yang lezat. Adapun jenis daging yang diekspor terdiri atas 13 jenis antara lain yaitu tenderloin steak, striploin steak, bifuteki steak, cuberoll, smoked wagyu sausage dan  wagyu meat ball.

Daging wagyu memiliki banyak serat putih atau marbling akan sangat meleleh dimulut saat dimakan. Tentunya kelezatan tersebut juga tidak datang begitu saja, sapi-sapi wagyu ini diberikan treatment khusus agar selalu bahagia dan akhirnya memiliki daging super lezat. Tak tanggung-tanggung, agar menjaga kebahagiaan sapi wagyu diberikan pakan istimewa seperti rumput segar,  jagung, barley, berbagai macam vitamin bahkan juga kalsium. Selain itu, sapi wagyu juga mendapatkan pijatan secara teratur agar tidak stress.

Kedepan, diharapkan makin terbukanya pasar ekspor daging sapi jenis khusus ini dapat terus memicu produktifitas ternak agar menghasilkan komoditas yang sesuai dengan peluang pasar sehingga dapat memberi nilai tambah bagi  peternak.

 

Narasumber: drh. Mulyanto MM (Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani)

 

informasi lebih lanjut:

Dr. drh. Risma JP Silitonga, MSi  (Kepala Bidang Karantina Hewa BBKP Soekarno Hatta) 0811983626