Lakukan Diplomasi Teknis Virtual, Karantina Pertanian Dorong Ekspor Manggis ke Taiwan

Foto Berita

 

Jakarta – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian (Barantan) lakukan diplomasi teknis secara virtual dengan otoritas Karantina Pertanian Taiwan guna mendorong masuknya komoditas manggis tanah air.

Otoritas Karantina Pertanian Taiwan atau Bureau of Animal and Plant Health, Inspection and Quarantine (BAPHIQ) Council of Agriculture , Taiwan hingga saat ini belum meloloskan komoditas manggis ke negaranya dengan alasan teknis sanitari dan fitosanitari.

"Manggis kita memiliki keunggulan dan produksi berlimpah, olehkarenanya diplomasi teknis kita lakukan untuk sinkronisasi aturan protokol ekspor ke negara tujuan ekspor baru, termasuk Taiwan," kata AM Adnan, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati, Barantan selaku Ketua Delegasi Indonesia pada telekonferensi virtual yang diselenggarakan Kamis (28/5).

Menurut Adnan, pihaknya memiliki peran sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional. Untuk itu, pada kesempatan pertemuan virtual, ia memberi tanggapan ilmiah serta bukti lapangan terkait kualitas manggis terutama terhadap dugaan manggis sebagai inang dari lalat buah.

"Sesuai kajian ilmiah dan penelitian baik dari Indonesia maupun negara lain yang telah dipaparkan tadi, bahwa tidak ada investasi dua spesies lalat buah tersebut pada buah manggis Indonesia, hal tersebut juga sudah didukung dengan laporan monitoring yang dilakukan Kementan selama ini,” papar Adnan.

Hingga saat ini, BAPHIQ masih mempertimbangkan hal-hal teknis dan hasil-hasil penelitian yang telah disampaikan dari pihak Indonesia.

Menurut Tse Wei Chen, Director, Plant Quarantine Division, BAPHIQ, COA yang mengetuai delegasi Taiwan menyampaikan bahwa ia masih menghawatirkan akan terjadinya pemasukan dua spesies lalat buah yaitu Bactrocera carambolae dan B. papayae lewat importasi manggis tersebut, mengingat iklim Indonesia dan Taiwan memiliki kemiripan.

Namun demikian, melalui hasil monitoring, penelitian dan jurnal internasional dan kondisi penanganan dilapangan Adnan menyampaikan bahwa pihak Taiwan tidak perlu menghawatirkan tersebut.

Menurutnya, lalat buah tidak dapat menyerang buah manggis, kecuali pada buah manggis yang rusak, retak atau memar kulitnya sehingga memudahkan lalat buah menembus dinding kulit manggis dan meletakkan telurnya didalam buah.

Bahkan ia juga menambahkan bahwa hasil penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Kementan, bahwa lalat buah yang sengaja dimasuk dalam buah manggis tidak dapat berkembang.

In Line Inspection System

 

Sementara itu pihak Taiwan menyampaikan kembali agar kedua spesies tersebut dapat menjadi perhatian bersama mengingat keduanya belum ada di Taiwan.

Turhadi, Kepala Bidang Karantina Non Benih, Barantan yang turut mendampingi memaparkan bahwa sistem karantina yang dilakukan Indonesia telah terintegrasi melalui sistem In Line Inspection yang terdiri dari penerapan sistem registrasi kebun yang meliputi penerapan _ Good Agricultural Practices_ (GAP), Standard Operating Procedure (SOP) dan Pengelolaan Hama Terpadu atau Integrated Pest Management (IPM), penerapan tersebut selain melibatkan unit pelaksana teknis Barantan juga bekerjasama dengan dinas pertanian setempat sebagai langkah awal membuat sistem pertanian yang mengutamakan kualitas dan tertelusur.

Bagian kedua dari sistem In Line Inspection adalah registrasi rumah kemas yang terdiri dari penerapan menyortir, pemilahan ( grading ) dan pembersihan baik dengan udara bertekanan maupun dengan penyikatan pada permukaan buah.

Barantan telah melatih ratusan QC di berbagai rumah kemas untuk mengawasi dan melakukan tahapan-tahapan diatas.

Pada bagian akhir sistem In Line Inspection menurut Andan adalah sistem sertifikasi phytosanitary . Pada tahapan ini pejabat karantina akan melakukan analisa tahap akhir berupa pemeriksaan fisik melalui pengambilan sampel. Dengan tahapan yang telah dilakukan sebelumnya, diharapkan tidak ada lagi temuan hama seperti kutu putih, semut, laba-laba maupun serangga lainnya.

Jika petugas karantina menemukan sampel yang masih terinfestasi hama maka komoditas tidak dapat dikirim. “Ini kita lakukan guna menjaga kepercayaan negara importir seperti China, Australia, New Zealand, Arab Saudi dan lainnya yang sudah berjalan selama ini,” tutur Turhadi.

Ekpor Manggis Indonesia

Ekspor manggis Indonesia berdasarkan data sertifikasi ekspor yang tercatat pada sistem automasi perkarantinaa, IQFAST pada bulan Januari hingga April tahun 2020 tercatat sebanyak 45,33 ribu ton dengan frekuensi pengiriman 4,427 kali atau secara keseluruhan naik dua kali lipat dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 21,05 ribu ton. Sedangkan negara tujuan ekspor saat ini didominasi China yakni sebanyak 77%, selebihnya dikirim ke berbagai negara diantaranya Australia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Perancis dan Belanda.

Diakhir diskusi, Tse Wei Chen menyampaikan menerima dan akan mempertimbangkan segala hal yang telah disampaikan oleh delegasi Indonesia dengan tetap meminta hasil analisa dan penelitian yang telah disampaikan sebagai bahan pertimbangan dalam tahap Pest Risk Analysis selanjutnya.

Delegasi Indonesia akan menindaklanjuti tahap selanjutnya sekaligus mengundang pihak Taiwan untuk melihat langsung kebun manggis, rumah kemas hingga penanganan proses bisnis ekspor karantinanya.

Turut hadir pada pembahasan diplomasi manggis ke Taiwan adalah Direktorat Jendral Hortikultura, Kementan dan Direktoral Jendral Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan.

Narasumber :
Dr. Ir. A.M. Adnan, MP – Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian

Ir. Turhadi Noerachman, M.Si -- Kepala Bidang Karantina Tumbuhan Non Benih