Lidi Sawit Sumut Makin Laris di Pasar Ekspor

Foto Berita

Tanjung Balai Asahan, 1 Juli 2020
No. 636/R-Barantan/07.2020

 

TBA – Produk olahan kelapa sawit telah menjadi penopang kinerja ekspor pertanian tanah air. Tidak hanya itu bahkan produk samping dari komoditas asal sub sektor perkebunan inipun makin laris dipasar global.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjung Balai Asahan mencatat volume ekspor komoditas lidi sawit sebanyak 8,5 ribu ton dengan frekwensi 119 kali di semester pertama tahun 2020, atau meningkat 34,9% dibandingkan periode sama ditahun 2019 yang hanya sebanyak 6,3 ribu ton dengan pengiriman sebanyak 81 kali saja.

“Dimasa pandemi Covid-19 pun, ekspor komoditas ini tidak terbendung. Terakhir kemarin (30/6), lidi sawit sebanyak 416,5 ton yang dikemas dalam 18 peti kemas diekspor ke Pakistan," kata Kepala Karantina Pertanian Tanjung Balai Asahan, Bukhori melalui keterangan tertulisnya, Rabu (1/7).

 

Dinegara tujuan yakni Pakistan, Malaysia, Nepal dan Thailand, komoditas ini selain untuk peralatan kebersihan rumah tangga juga dimanfaatkan sebagai penyapu gandum.

Bukhari juga menjelaskan tindakan karantina yang dilakukan terhadap komoditas ini antara lain berupa pemeriksaan fisik dan administratif.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan sapu lidi yang diekspor dalam kondisi sehat bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang dilarang oleh pemerintah Pakistan yakni Dysmicoccus brevipes, tambahnya lagi.

Ada yang menarik, bahwa para pengrajin lidi sawit ini adalah para buruh perkebunan sawit berasal dari kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Utara.

Lidi sawit ini dihasilkan dari tulang daun tanaman sawit yang diraut, dibersihkan, kemudian dikeringkan. Dalam proses budidayanya, kelapa sawit harus dipangkas pelepah daunnya secara berkala untuk menjaga sanitasi dan kelembaban di sekitar daerah pertumbuhan buah agar buah/tandan sawit dapat berkembang dengan baik dan tidak busuk.

Dahulu pelepah daun hasil pemangkasan tersebut biasanya di tumpuk di sekitar pohon sawit dan dibiarkan membusuk. Dan kini menjadi komoditas ekspor yang bisa memberi nilai tambah, imbuh Bukhori.

Ekspor Pertanian Positif

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan setelah pada kuartal I/2020, sektor pertanian, kehutanan dan kelautan telah menjadi sektor penting pada struktur produk domestik bruto (PDB) dengan peran dan kontribusinya sebesar 12,64%.

Dan dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tanggal 15 Juni 2020 juga menyebutkan untuk kinerja ekspor pertanian mencatat peningkatan sebesar 5,63% dibandingkan periode sama tahun lalu (YoY).

"Ini akan jadi penyemangat dan angin segar bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian," kata Jamil.

Diberbagai kesempatan pun Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) menyebutkan untuk terus bekerja dan tidak boleh berhenti. Selain pangan dalam negeri yang harus dipenuhi, produk pertanian kita juga ditunggu dunia, pungkasnya.

Narahubung :
drh. Bukhari - Kepala Karantina Pertanian tanjung Balai Asahan
Badan Karantina Pertanina, Kementerian Pertanian