Luas Tambah Tanam Jabar Demi 1,2 Juta Ton GKP

Foto Berita

Bandung. 20 Juli 2016. Pada hari ini Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen dan sekaligus memulai pencanangan percepatan tanam bulan Juli – September 2016 di propinsi Jawa Barat, tepatnya di desa Jatisari Kabupaten Bandung. Sebagai salah satu lumbung padi nasional, Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas padi, meskipun dihadapkan beberapa kendala. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi antara lain dengan meningkatkan luas tambah tanam (LTT). Target LTT Jawa Barat untuk tahun 2016 (OKMAR dan APSEP)  adalah sebesar 2.18 juta Ha. Sesuai dengan perencanaan  bahwa target LTT Jawa Barat untuk periode April - September (APSEP) Tahun 2016 adalah sebesar 962.625 Ha, dan realisasi LTT Jawa Barat sampai dengan bulan Juli 2016 (per 18 Juli 2016) tercapai 668.286 Ha atau sekitar 69.42%.

 

Strategi yang dilakukan Pemerintah (Kementan) untuk menyiasati keterbatasan luas lahan yang makin sempit akibat terjadinya alih fungsi lahan, adalah dengan peningkatan indeks pertanaman (IP) menjadi 3 kali.  Peningkatan IP ini dilakukan dengan mengoptimalkan ketersediaan air di waduk Jati Gede, sehingga diharapkan beberapa wilayah di Kabupaten  Majalengka, Sumedang, Indramayu, Cirebon, Karawang dan Subang dalam satu tahun dapat dilakukan 3 kali tanam padi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi bahwa tahun ini Indonesia mengalami musim kemarau basah, sehingga kondisi ini sangat mendukung pencapaian target produksi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, Menteri Pertanian mengajak para petani untuk segera melakukan percepatan tanam padi dan tidak perlu khawatir padi yang ditanam tersebut akan mengalami kekeringan seperti tahun lalu.

BPS mencatat, rata-rata produktivitas padi Jawa Barat meningkat selama 3 tahun terakhir. Provitas padi sawah bulan Januari – Juni 2016 mencapai 63,43 kuintal/Ha, pada tahun 2015 (62.09 kuintal/Ha) dan 2014 (59,76 kuintal/Ha). Hal ini disebabkan penerapan teknologi jajar legowo yang makin luas di Jawa Barat, perbaikan jaringan irigasi, dan penerapan alsintan pra/pasca panen yang semakin intensif. Peningkatan produktivitas ini juga disebabkan petani makin yakin menggunakan benih varietas unggul.

 

Selain percepatan tanam, secara bersamaan pemerintah akan memacu program serap gabah (SERGAB) petani yang dilakukan oleh Bulog. Diharapkan pada tahun ini Jawa Barat dapat terserap 1,2 Juta ton Gabah Kering Panen (GKP). Kedepan bila ini tercapai, Jawa Barat akan mampu menyuplai juga beras ke daerah lainnya di Indonesia. Kinerja penyerapan gabah Januari hingga pertengahan bulan Juli 2016 sebesar 842 ribu ton GKP (atau 70% dari target 1,2 juta ton). Rakor Pangan yang akan dilaksanakan hari ini, dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat dan dihadiri oleh Mentan bersama Dinas yang membidangi pertanian se Jawa Barat, Bappeluh, beserta jajaran Pangdam III Siliwangi serta Sub divre BULOG se Jawa Barat, akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap luas tanam dan produksi padi, upaya peningkatan stock beras melalui sergab, peningkatan pendapatan petani, menyatukan komitmen seluruh stakeholder, serta menentukan langkah selanjutnya dalam mencapai produksi dan kesejahteraan petani yang diharapkan di Propinsi Jawa Barat.

 

Narasumber : Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman

 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

MM. Eddy Purnomo, SE.,MH.

HP. 0812 2886 573

www.karantina.pertanian.go.id

email: [email protected] ; [email protected]