OIE : Karantina Indonesia Terbaik di Asia Tenggara

Foto Berita

Persiapan Asian Games XVIII tahun 2018 sudah mencapai 80 persen. Tahapan demi tahapan mempersiapkan arena lomba untuk cabang olah raga berkuda (Equestrian) telah dilalui. Mulai dari surveilance 3 tahap untuk mempersiapkan Equine Diseases Free Zone (EDFZ) di Jakarta, pengisian kuisioner EU dan akhirnya pengakuan EDFZ oleh Uni Eropa di bulan Maret 2018.

 

Persiapan pembentukan EDFZ ini merupakan kerja bersama antar instansi antara lain Pemerintah Daerah DKI Jakarta; Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; Badan Karantina Pertanian; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (PORDASI) serta panitia Asian Games 2018 INASGOC.

 

Untuk tindakan karantina telah dipersiapkan calon Instalasi Karantina Hewan khusus Asian Games di Arthayasa Stable. Untuk venue/arena Jakarta Equestrian Park (JEP) juga akan ditetapkan sebagai Instalasi Karantina Hewan. Persiapan juga mencakup peraturan terkait seperti Permentan menyangkut Kuda, Pedoman Karantina untuk kuda peserta kompetisi Equestrian Asian Games, protokol karantina, Health Certificate khusus Asian Games dan Return Certificate untuk Uni Eropa.

 

Persiapan petugas karantina untuk TKH Kuda Asian Games juga sudah dilakukan di Karantina Uji Terap melalui bimtek. Bimtek ini menghadirkan narasumber dari Asosiasi Dokter Hewan Kuda Indonesia (ADHKI), dokter hewan anggota Federasi Equestrian International (FEI) dari Malaysia, Dr. Susanne Munstermann dari OIE dan para peneliti penyakit kuda dari Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLITVET) Bogor. Ujian Permited Treating Veterinary (PTV) FEI juga sudah dilakukan.

 

Tahapan akhir yang harus dilakukan tepat waktu antara lain Self Declaration OIE yang telah dipersiapkan dokumennya, protokol biosecurity, vaksinasi Equine Influenza untuk kuda-kuda residen di IKH dan kuda peserta dari Indonesia. Surveilans akhir untuk kuda-kuda di IKH terhadap penyakit Glanders, Dourine dan Equine Infectious Anemia (EIA). Kerjasama tindakan karantina (TKH) akan dilakukan dengan Karantina Malaysia (MAQIS) untuk kuda-kuda India. Selain itu juga akan dilakukan kerjasama TKH dengan Tiongkok untuk kuda-kuda peserta dari Tiongkok.

 

Berdasarkan hasil Surveilans, Indonesia bebas terhadap penyakit Glanders, EIA dan African Horse Sicknes (AHS) yang merupakan penyakit utama yang dipersyaratkan untuk bebas dalam pembentukan EDFZ. Dalam pembentukan EDFZ ini Indonesia telah mengundang konsultan OIE Dr. Susanne Munstermann.  Pada kunjungan kelima ini Dr. Susanne menyampaikan bahwa dengan situasi penyakit kuda seperti di atas dan sistem biosecurity yg ketat, Indonesia dapat menjamin kuda-kuda peserta lomba Equestrian Asian Games 2018 terhindar dari penularan penyakit hewan endemik dan mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan kuda.

 

Dr. Susanne juga menyampaikan apresiasi kepada Badan Karantina Pertanian yang sudah melakukan persiapan yang baik dalam rangka TKH kuda Asian Games. Berdasarkan pengamatan beliau di berbagai negara, Karantina Indonesia merupakan karantina terbaik di Asia Tenggara dan setara dengan Karantina Kanada.