Pasca Libur Lebaran, Kabarantan Pacu Target Tim Patriot Ekspor

Foto Berita

Jakarta – Hari kedua pasca libur Lebaran, Badan Karantina Pertanian (Barantan) selenggarakan koordinasi seluruh ASN lingkup Barantan secara hybrid (27/4). Koordinasi ini dilakukan sebagai komitmen Barantan mengawal kebutuhan dalam negeri maupun akselerasi ekspor komoditas pertanian dalam upaya peningkatan pembangunan pertanian Indonesia.

Dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Barantan, Ir. Bambang, M.M., disampaikan beberapa agenda pembahasan, diantaranya tindak lanjut Patriot Ekspor 2023. Sebagaimana arahan Menteri Pertanian RI untuk melanjutkan Program Kementerian Pertanian, Gerakan Tiga Kali Liat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks). Selain itu juga terkait Program Eksponensial 2023 dan persiapan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tahun 2023.

Bambang menjelaskan rencana pelaksanaan Patriot Ekspor Tahun 2023 ini mengusung konsep memenuhi kebutuhan produk dalam negeri dan selebihnya ekspor. “Cukupi produk dalam negeri, selebihnya ekspor yang dimulai dengan menentukan lokasi produksi, mengidentifikasi sebaran hamparan komoditas dari hulu ke hilir, kemudian menyusun pola pembinaan berkesinambungan,” jelas Bambang.

Dijelaskan lagi, konsep penyediaan produk dilakukan melalui Ecological Farming Clustering atau pertanian berkelanjutan berbasis klaster produk pertanian yang merupakan penggabungan sains (precision farming) dengan kearifan lokal. Penggabungan tersebut yaitu dengan cara mendorong sentra produksi yang sudah ada untuk tetap berproduksi secara terus menerus secara konsisten untuk menjamin ketersediaan produk.

“Karena itu perlu pemetaan klaster sentra produksi komoditas yang menjadi fokus akselerasi ekspor,” tambah Bambang.

Lebih lanjut, dibahas juga terkait rencana aksi Program Eksponensial Tahun 2023. Mengenai program ini, Bambang mengatakan bahwa program ini merupakan program Percepatan Layanan dengan Mobil Laboratorium dan Mobil X-Ray. Program ini berupa pelayanan atau pemeriksaan karantina di tempat pemasukan maupun pengeluaran yang belum memiliki sarana dan prasarana pemeriksaan di tempat pemilik atau eksportir dengan menggunakan Mobil Laboratorium dan Mobil X ray. Selain itu, Mobil Laboratorium membuka Klinik Ekspor yang juga melayani bimtek, konsultasi dan penyediaan informasi pemenuhan persyaratan negara tujuan.

“Program ini dilakukan dengan metode pemeriksaan karantina jemput bola menggunakan mobil laboratorium,” ungkap Bambang.

Pada kesempatan tersebut, Bambang juga menyampaikan langkah – langkah yang harus dilakukan dalam rangka Persiapan Penas KTNA Tahun 2023. Salah satunya dengan menampilkan konsep Pelayanan Karantina dan Klinik Ekspor Karantina pada Mobil Laboratorium dan Mobil X-Ray.