Perdana, Kelinci Sumut Pasok Kebutuhan Pasar Filipina

Foto Berita

#RilisBarantan
Medan, 23 Januari 2021
Nomor : 0701/R - Barantan/01.2021



Medan – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Medan untuk pertama kalinya memfasilitasi ekspor 111 ekor kelinci ke Filipina melalui Bandar Udara Kualanamu, Medan.

Kelinci hasil budidaya peternak di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) ini memiliki nilai ekonomi sebesar Rp. 110 juta.

"Ini ragam komoditas ekspor Sumut baru, semoga dapat terus berkembang dan kami siap memberikan fasilitasi layanan perkarantinaan," kata Kepala Karantina Pertanian Medan, Putu Gede Widiarsa Putra melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (23/1).

Gede menyebutkan bahwa jenis kelinci yang diekspor kali ini adalah jenis pedaging, bukan jenis kelinci hias. Setibanya disana akan dipelihara atau proses penggemukan sebelum digunakan sebagai bahan pangan guna memenuhi kebutuhan protein hewani, tambah Gede.

Rifky Danial selaku Sub Koordinator Karantina Hewan, Karantina Pertanian Medan juga turut memberikan keterangan bahwa komoditas hewan hidup yang diekspor kali ini telah melalui serangkaian tindakan karantina sehingga dipastikan sehat, aman dan sesuai dengan ketentuan protokol ekspornya.

"Kelaikan pengiriman yang memenuhi ketentuan 'animal welfare' juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi, agar hewan tidak stres dalam perjalanan," jelas Rifky.

 

Peluang dan Potensi Ekspor Kelinci

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menyebutkan bahwa dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST peluang ekspor kelinci terbuka lebar.

Jamil menjelaskan saat ini kelinci yang diekspor masih berasal dari Provinsi Jawa Barat dan Banten dengan pintu pengeluaran di Bandar Udara Soekarno Hatta.

Tahun 2019 tercatat 983 ekor kelinci yang berhasil diekspor senilai Rp. 196,6 juta, dan meningkat 8,6% di tahun 2020 atau 1.068 ekor kelinci dengan nilai ekonomi Rp. 213,6 juta.

Tidak hanya itu, pasar ekspornya yang semula hanya di Benua Asia yakni negara Pakistan, Malaysia, Filipina, Myanmar, Singapura, Jepang dan Korea Selatan, kini juga laris di pasar Eropa yakni negara Inggris, tutur Jamil.

"Ini sejalan dengan pesan Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) untuk bersama kita memggali potensi yang ada. Pasarnya ada, negara didunia membutuhkan hasil pertanian kita," kata Jamil.

Kami, selaku otoritas karantina sekaligus berperan sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional siap mengawal. Jika memerlukan informasi terkait ekspor pertanian, silahkan hubungi jajaran karantina pertanian di seluruh tanah air, tukasnya.

Narahubung :
drh. Putu Gede Widiarsa Putra,M.Si
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Medan