Semester I, Lalu Lintas Hewan Ternak dari Flores Mencapai Rp 81,8 Miliar

Foto Berita
Ende, 19 Juli 2021
No. 1607/R-Barantan/07.2021
 
Semester I, Lalu Lintas Hewan Ternak dari Flores Mencapai Rp 81,8 Miliar
 
Ende – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Ende mencatat sertifikasi domestik keluar (dokel) atau lalu lintas hewan ternak antar-area terus meningkat di tahun 2021. Hingga pertengahan Juli 2021, pengiriman hewan besar seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing dari Pulau Flores dan Lembata mencapai 27.962 ekor dengan nilai Rp 81,8 miliar.
 
“Bedasarkan data sistem perkarantinaan, IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System-red) Karantina Pertanian Ende, hewan ternak yang dilalulintaskan mengalami peningkatan jika dibandingkan pada periode yang sama bulan Juli 2020, Year on Year (YoY). Kenaikan mulai dari 56,7% untuk lalu lintas tiap jenis hewan ternak besar ke daerah lain,” ujar Kostan Kepala Karantina Pertanian Ende dalam keterangan tertulisnya di Ende, Senin (19/7).
 
Jumlah ternak sapi, Kostan menjelaskan, yang dilalulintaskan mengalami peningkatan pada tahun 2021 yakni sebanyak 4.725 ekor dengan frekuensi 152 kali atau naik 56,7% yang pada tahun 2020 hanya 3.014 ekor dengan frekuensi 71 kali. Kemudian kerbau dari 736 ekor dengan frekuensi 36 kali meningkat pada tahun 2021 menjadi 1.672 ekor dengan frekuensi 87 kali atau naik 127,7%. Kuda dari 104 ekor dengan frekuensi 23 kali menjadi 360 ekor dengan frekuensi 70 kali atau naik 246,1%. Kambing dari 10.920 ekor dengan frekuensi 155 kali menjadi 21.205 ekor dengan frekuensi 481 kali atau naik 94,1%.
 
"Kami melakukan pengawasan di tempat pengeluaran di seluruh wilayah Flores dan Lembata. Tindakan karantina dilakukan sebelum hewan dilalulintaskan, untuk memastikan komoditas asal sub sektor peternakan ini sehat, layak dan aman dikonsumsi oleh masyarakat," imbuhnya.
 
 
Kostan menambahkan, bahwa pihaknya mendorong para peternak melalui kerja sama, pendampingan dan juga percepatan pelayanan tindakan karantina. Kostan pun mengajak agar pelaku agribisnis dan investor dapat bersama-sama menggerakkan subsektor peternakan di Pulau Flores, sehingga peternakan bisa lebih maju, mandiri, dan modern.
 
Hilirisasi Produk Hewan Potensi Ekspor
 
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang secara terpisah mengapresiasi dan mendorong pertumbuhan positif tersebut.
 
"Meski saat ini masih dalam suasana pandemi, tapi potensi peternakan ini harus kita dukung agar bisa memberikan nilai lebih bagi peternak di Flores,” ungkapnya.
 
Menurut Bambang, Barantan sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL-red), akan terus mendorong peningkatan sektor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani. Terutama dalam upaya peningkatan ekspor komoditas pertanian melalui program strategis Kementan yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat (Gratieks).
 
Hewan ternak dari Pulau Flores dikirim ke beberapa wilayah di nusantara seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat. Menjelang iduladha tahun ini sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, lalu lintas hewan ternak besar mengalami peningkatan.
 
Bambang berharap peternak dan pelaku usaha tidak hanya mengandalkan pengiriman hewan hidup. Namun, hilirisasi bisa dilakukan sehingga sudah dalam bentuk setengah jadi bahkan produk siap konsumsi. Menurutnya ini tentu akan membuka peluang pasar ekspor dan semoga segera terealisasi direct call dari Pulau Flores dan Lembata.
 
“Bagi masyarakat yang tertarik dengan usaha peternakan bisa diskusi langsung, mengenai daerah dan potensinya. Unit pelaksana teknis Karantina Pertanian di daerah akan memberikan informasi dan pendampingan,” pungkasnya.
 
Narahubung :
Ir. Kostan, M.M.
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian