Tata Lahan Pegunungan, Tasikmalaya Capai Target Cetak Sawah

Foto Berita
Tasikmalaya (1/9) - Penanggung Jawab Upaya Khusus Jawa Barat, Banun Harpini sampaikan apresiasi kepada jajaran TNI AD dan Petani Tasik yang telah berhasil capai target program cetak sawah tahun 2016.
 
Tanam perdana di lahan cetak sawah yang berupa lahan pegunungan dilakukan Banun Harpini bersama dengan Aster TNI AD, Brigadir Jendral Dudung pada hari ini Kamis, 1 Septembe 2016 di desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Dihamparan lahan pegunungan seluas 87 ha dari 100 ha yang ditargetkan atau capaian 87% pada jelang masa tanam Apsep (April-September).
 
Harapan Baru Petani
 
"Saya ga sangka lahan pegunungan dapat dijadikan sawah yang siap tanam, luar biasa" kata Jumali petani Tasik saat Temu Lapang dihadapan ratusan petani. Terlebih dengan adanya sumber air yang melimpah menjadi harapan baru bagi petani.
 
"Lahan cetak sawah di atas lahan pegunungan mulai dikerjakan setelah ground breaking oleh Panglima TNI AD, dan berkat kerja keras jajaran prajurit TNI AD dalam waktu 7 bulan cetak sawah kabupaten Tasik kini siap tanam" jelas Brigjen Dudung.
 
Program gerakan cetak sawah adalah program menangani lahan menganggur yang didukung sepenuhnya oleh TNI AD. Program ini sebagai tindaklanjut kerjasama Kementan dengan TNI AD. Dimana prajurit TNI AD yang tergabung dalam Brigade Saprodi mencetak sawah-sawah baru dan menjadi pendamping petani dalam proses tanam padi. Alat dan mesin pertanian digunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi usaha tani di Tasik.
 
Jawa Barat Yakin Capai Target
 
Dalam sambutannya, Banun Harpini menyampaikan "Jawa Barat adalah salah satu lumbung padi nasional, oleh karenanya perhatian dan dukungan yang besar diberikan melalui program UPSUS Pajale di Jawa Barat". Dengan target produksi 12,04 ton dan Luas Tambah Tanam seluas 936.529 ha, Jawa Barat hingga medio Agustus 2016 telah mencapai 81.73% atau 850.724 ha.
 
Strategi yang disiapkan pemerintah untuk menyiasati keterbatasan luas lahan yang makin sempit akibat terjadinya alih fungsi lahan, adalah perbaikan jaringan irigasi. Dengan perbaikan jaringan irigasi  diharapkan dapat dilakukan peningkatan indeks pertamanan (IP) menjadi 3 kali setahun. Optimalisasi ketersediaan air di Waduk Jati Gede terus diupayakan agar dapat mengairi sawah di beberapa wilayah Kabupaten di Jawa Barat. Percepatan tanam untuk target April - September 2016 diperlukan kerjasama semua pihak, untuk memanfaatkan ketersediaan air di musim kemarau basah, el nino