Barantin Maksimalkan Anggaran Yang Ada Untuk Program Stategis Karantina 2025

Foto Berita

 

Jakarta - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean menyampaikan bahwa Barantin akan memaksimalkan anggaran yang ada dengan berfokus dan memprioritaskan program-program strategis karantina pada tahun 2025. Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI yang membahas terkait Penyesuaian RKA K/L Tahun 2025 Sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran, pada Kamis, (12/9). 

"Dengan anggaran sejumlah 1,4 triliun rupiah, Barantin akan tetap melaksanakan tugas dengan baik, tentunya dengan memperhatikan mana saja yang akan menjadi prioritas perkarantinaan," tegas Sahat. 

Sebelumnya, Badan Karantina telah mengusulkan untuk mendapat penambahan anggaran sebesar 1,3 triliun rupiah. Penambahan anggaran ini dimaksudkan untuk perluasan tugas dan fungsi Barantin sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2019, serta pelaksanaan program-program baru untuk meningkatkan layanan karantina.

"Perluasan tugas dan fungsi Barantin ini harus didukung dengan penambahan jumlah dan peningkatan kompetensi pegawai, digitalisasi layanan serta revitalisasi laboratorium yang merupakan sarpras yang wajib tersedia dan sesuai standar, baik di dalam dan di luar tempat pemasukan," terang Sahat.


Penambahan anggaran untuk Barantin ini juga didukung dan disetujui oleh Daniel Johan selaku salah satu anggota Komisi IV DPR RI dengan mempertimbangkan kesiapan sarana dan prasarana, serta sistem pendukung perkarantinaan.

"Penambahan anggaran sangat dibutuhkan Barantin mengingat sebagai badan yang baru, sebagai garda terdepan, Barantin benar-benar harus diperkuat. Khususnya untuk dua hal yang meliputi kemampuan laboratorium yang tidak kalah dari negara lain dan digitalisasi karantina menjadi kekuatan bagi Karantina yang harus sesegera mungkin dapat diwujudkan dan diperkuat," tutur Daniel.

Sebagai informasi, Sahat menjelaskan bahwa saat ini sistem layanan karantina sudah menggunakan system digital. Melalui system digital, selain mempercepat pelayanan karantina juga memudahkan alur dan ketertelusuran lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan.

"Barantin telah merilis sistem layanan digital BEST-TRUST yang merupakan inovasi terbaru Barantin untuk mengintegrasikan beberapa aplikasi layanan karantina. Selain itu, Barantin juga terintegrasi dalam SSM-QC Bersama Bea Cukai, sehingga proses karantina dan kepabeanan berjalan lebih praktis," imbuh Sahat.

Dalam kesempatan tersebut, Sahat berharap di kemudian hari Barantin bisa mendapat penambahan anggaran agar rencana program kerja perkarantinaan dapat diimplementasikan dengan baik dan optimal. 

"Kami tetap berharap terhadap usulan anggaran yang sebelumnya sudah disampaikan, bisa mendapat persetujuan dalam APBN perubahan. Karena hal tersebut sangat kami butuhkan terutama untuk penanggulangan kekurangan gaji dan tunjangan kinerja, revitalisasi laboratorium dan program strategis karantina yang sangat mendesak," tutup Sahat.