Bersama Walikota Makassar, Kepala Karantina Sulsel Tinjau Stabilitas Harga Pangan Jelang Idulfitri

Makassar - Menjelang Idulfitri 1446 H, Kepala Karantina Sulawesi Selatan turut mendampingi Walikota Makassar dalam kunjungan ke Pasar Panakukang dan Hypermart di Kota Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta keamanan pangan, terutama komoditas hewan, ikan dan tumbuhan yang beredar di masyarakat aman dan stabil menjelang lebaran.

Dalam peninjauannya, Munafri Arifuddin, Walikota Makassar menjelaskan bahwa saat ini ada beberapa komoditas yang mengalami lonjakan namun tidak terlalu signifikan. Tidak hanya harga, beliau juga menyoroti kondisi pasar Panakukang yang menurutnya masih perlu adanya perbaikan sarana dan prasarana

“Tadi kita dari Pasar Panakkukang, pasar tradisional dengan kondisi yang masih perlu adanya perbaikan, lalu kita ke sini (Hypermart) membandingkan harganya juga beda sedikit, mungkin mereka mendapatkan pasokan yang sama dengan pasar lokal seperti cabai, sayur mayur yang datang dari Pasar Terong. Harga kebutuhan pokok juga terpantau lebih stabil dengan perbedaan sekitar 2-3 persen dibanding pasar tradisional,” ujar Munafri saat diwawancarai usai peninjauan

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Karantina Sulsel, Sitti Chadidjah menegaskan pentingnya kolaborasi antar instansi terutama menjelang hari raya. Dengan adanya koordinasi antara instansi terkait, diharapkan masyarakat dapat menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan tenang, tanpa kekhawatiran terkait ketersediaan dan keamanan bahan pangan khususnya di Kota Makassar.

“Tentunya kami terus berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Makassar terkait stabilisasi ketersediaan bahan pokok menjelang lebaran. Hal ini penting untuk meminimalisir kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan dan lonjakan barang saat hari raya. Tidak hanya itu, peran karantina disini juga memberikan pengawasan terhadap produk pangan yang masuk dan beredar, guna memastikan produk tersebut memenuhi standar keamanan dan bebas dari hama maupun penyakit,” tutup Sitti Chadidjah