Dukung Eksistensi Ikan Endemik Indonesia, Barantin Jamin Kesehatan dalam Kontes Arwana

Foto Berita

Pontianak - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Barat (Karantina Kalbar) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pelestarian dan peningkatan eksistensi Arwana Super Red, ikan hias endemik Kalimantan Barat. Dukungan ini diwujudkan Barantin melalui pemberian jaminan kesehatan dalam "Kontes APPS FT RDI CUP 2 Tahun 2025" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penangkar dan Pedagang Siluk (APPS) bekerja sama dengan produsen perlengkapan akuarium nasional RDI pada Sabtu, (3/5).

Mewakili Kepala Barantin, Deputi Bidang Karantina Ikan, Drama Panca Putra menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya kontes ini. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi dan silahturahmi antar pecinta ikan hias, tetapi juga membawa misi besar untuk meningkatkan eksistensi dan nilai tambah dari salah satu kekayaan hayati endemik Indonesia, yaitu Arwana Super Red (Siluk Merah).

“Badan Karantina Indonesia sangat mendukung  kegiatan yang dilakukan oleh APPS, jangan lupa untuk melapor setiap lalu lintas ikan arwana antar wilayah kepada pejabat karantina setempat untuk mendapatkan sertifikat kesehatan ikan sehingga dapat membangun sistem perkarantinaan yang terpadu,” ucap Drama.

Sebagai informasi, potensi ikan arwana di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat sangat besar dalam hal budidaya dan ekspor. Pada Tahun 2024 tercatat sebanyak 1,19 juta ekor ikan arwana dengan niai ekonomi mencapai 220,5 miliar rupiah telah diekspor sebanyak 1.673 kali ke 42 negara. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Karantina Kalbar, Amdali Adhitama, menekankan pentingnya menjaga kualitas arwana super red di pasar internasional. "Kualitas arwana yang baik harus dijaga, termasuk menjaga harga di pasar internasional dengan meminimalisir kegiatan terkait penyebaran atau perdagangan ikan ilegal. Karantina Kalbar akan terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap lalu lintas arwana dari ancaman atau penyebaran Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) yang masuk maupun keluar dari wilayah Kalbar," tegas Amdali.

Pada acara kontes tahun ini total menghadirkan sebanyak 197 ekor ikan arwana yang menjadi kontestan dari berbagai daerah di Indonesia dengan total hadiah mencapai 1 miliar rupiah. Tercatat sedikitnya pengunjung dari 10 negara turut hadir langsung di lokasi acara menyaksikan keelokan siluk merah. Juara utama kategori extra large pada kontes kali ini berhak meraih hadiah utama sebesar 100 juta rupiah.

Acara yang berlangsung di Pontianak Convention Centre (PCC) ini menjadi momentum penting dalam mempromosikan ikan arwana super red sebagai maskot ikan hias air tawar nasional. Eri Hikmatul Basyir selaku Ketua Umum APPS, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. 

"Saya sebagai ketua APPS mengucapkan banyak terima kasih buat semua panitia yang telah bekerja keras, Junardi selaku ketua panitia kontes APPS, seluruh pengurus dan anggota APPS, pemerintah pusat dan daerah, para sponsor, juri nasional, serta seluruh peserta. Kami berharap kontes ini dapat terus mengembangkan kualitas arwana dan mempererat tali persaudaraan antar pecinta ikan hias," ungkapnya.

Menutup sambutannya, Drama berharap melalui kontes ini, pecinta dan penangkar ikan arwana dapat memperluas jaringan perdagangan baik di tingkat nasional maupun internasional. "Saya berharap, kegiatan ini dapat menjadi platform strategis untuk meningkatkan nilai ekonomi ikan asal Indonesia. Selain itu, adanya sinergi antara Badan Karantina Indonesia, APPS, RDI serta instansi lainnya menjadi kunci kemajuan industri arwana di Indonesia," tutup Drama.

Narahubung :Kepala Biro Hukum dan HumasSekretariat Utama Badan Karantina Indonesia

 

 

Siaran PersBadan Karantina Indonesia

Nomor: 0405/R-Barantin/05/2025Pontianak, 6 Mei 2025