Fasilitasi Perdagangan, Barantin Dorong Implementasi Tindakan Pre-Border Australia
Darwin – Badan Karantina Indonesia memastikan sumber - sumber pangan yang akan dikirim ke Indonesia dalam keadaan aman dan sehat dengan mendorong negara mitra untuk melakukan fungsi karantina di negara asal. Hal demikian disampaikan Kepala Barantin Sahat M Panggabean saat melakukan kunjungan kerja di Australia, Senin, (16/9).
“Implementasi dari tindakan karantina di pre-border yang dilakukan negara mitra berguna untuk mempercepat dan memfasilitasi masuknya komoditas saat tiba di Indonesia,” Tambah Sahat.
Kunjungan kerja ini merupakan dukungan Barantin sebagai instrumen negara untuk memberikan kepastian keamanan terhadap komoditas pangan yang masuk ke Indonesia. Selain itu sebagai otoritas di border, Barantin perlu memperkuat kajian teknis dalam perdagangan internasional serta melakukan upaya memitigasi risiko penyebaran hama penyakit hewan , ikan, serta organisme pengganggu tumbuhan dan perlakuan pendekatan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures.
“Indonesia dan Australia memiliki posisi yang sama dalam hal menjamin keberterimaan produk yang masuk dan penerapan standar SPS. Saya berharap negara mitra tidak hanya melihat Indonesia sebagai negara tujuan ekspor namun sebagai mitra strategis dalam perdagangan internasional,” Ujar Sahat.
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Australia ini, Sahat melihat peternakan sapi perah, sapi bakalan dan domba yang diekspor ke Indonesia. Secara khusus Kepala Badan menyampaikan perhatiannya kepada beberapa kasus penyakit yang ditemukan pada sapi bakalan yang dikirim ke Indonesia.
Selain itu, kunjungan juga dilakukan ke salah satu perkebunan tebu yang akan dikirim ke Indonesia sebagai bagian dari program Proyek Strategis Nasional Kawasan Pengembangan Pangan dan Energi Terpadu di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Bibit tebu tersebut dipastikan diperoleh dari sumber bibit yang aman dan sehat serta bebas dari OPTK.
Turut serta dalam kunjungan kerja kali ini Deputi Karantina Hewan, Direktur Tindakan Karantina Tumbuhan, Kepala BBKHIT DKI Jakarta dan Kepala BKHIT Banten.