Padang, 21 Oktober 2025 - Dalam rangka mengoptimalkan pengawasan dan pencegahan penyakit hewan menular, Karantina Sumatera Barat melakukan Seminar Lokal Hasil Pemantauan Pemantauan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) TA 2025. Acara yang digelar pada Selasa, (21/10) ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi aktual mengenai status dan situasi penyakit hewan, khususnya ternak sapi, di wilayah Sumatera Barat.

Seminar dibuka dengan pemaparan dari Ketua Tim Pemantauan HPHK, Ari Harmayani. Dalam presentasinya, Ari Harmayani menyampaikan hasil analisis dari serangkaian kegiatan pemantauan yang mencakup pengambilan total 451 sampel darah dari populasi sapi di Sumatera Barat. Target HPHK yang dipantau adalah Penyakit BVD (Bovine Viral Diarrhea), Brucellosis, Jembrana dan IBR ( Infectious bovine rhinotracheitis). Data yang diperoleh dari sampel tersebut menjadi indikator utama untuk mendeteksi dini keberadaan penyakit hewan menular yang berpotensi mengancam stok nasional dan kesehatan ternak.

"Pemantauan yang kami lakukan merupakan bagian dari sistem kewaspadaan dini. dan mengetahui tingkat kejadian penyakit BVD. Dengan mengetahui kondisi di lapangan, kita dapat mengambil langkah-langkah antisipatif yang tepat untuk mencegah penyebaran penyakit," jelas Ari Harmayani.

Acara kemudian dilanjutkan dengan materi dari Iis Irawanti, selaku Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) DPKH Provinsi Sumatera Barat. Iis Irawanti memberikan perspektif dari pemerintah daerah mengenai strategi dan program yang akan diimplementasikan berdasarkan temuan hasil pemantauan tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi antara instansi karantina dan dinas terkait di daerah untuk menciptakan sistem kesehatan hewan.

Selain itu, Tri Susanti dari Kelompok Kerja Informasi Veteriner (Katimkerja Infovet) Balai Veteriner Bukittinggi juga turut memberikan kontribusi pemaparannya. Materi yang disampaikan berfokus pada aspek informasi surveilen penyakit hewan, serta peran laboratorium dalam mendukung validasi data pemantauan di lapangan.

Seminar Hasil Pemantauan HPHK 2025 Ungkap Status dan Situasi Penyakit Hewan Sumatera Barat