Palembang – Kepala Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel), Sri Endah Ekandari, menyampaikan orasi ilmiah pada Peringatan Dies Natalis ke-48 Program Studi (Prodi) Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Selasa (6/5).

Dalam orasinya, Sri Endah menekankan pentingnya peran karantina dalam menjaga ketahanan hayati nasional. Ia menjelaskan bahwa tugas karantina bukan sekadar memeriksa dokumen di pintu masuk negara, melainkan mencakup upaya sistematis dalam mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit yang dapat mengganggu sektor pertanian, perikanan dan lingkungan.

“Karantina berperan sebagai garda depan dalam sistem biosekuriti. Ini membutuhkan dukungan ilmu pengetahuan dan kerja sama dengan perguruan tinggi seperti Universitas Sriwijaya,” ujar Sri Endah di hadapan sivitas akademika Fakultas Pertanian.

Sebagai bagian dari penguatan sinergi, Sri Endah juga menyampaikan bahwa pada 25 Maret 2025 lalu telah ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Badan Karantina Indonesia dengan Universitas Sriwijaya. Kerja sama ini mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat terkait karantina dan biosekuriti.

"Saya sangat mengapresiasi segala kontribusi, khususnya yang diberikan oleh lulusan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Unsri, yang selama ini telah bergabung dan berkontribusi dalam mendukung tugas Badan Karantina Indonesia," tutur Sri Endah.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Endah mengajak mahasiswa dan dosen untuk terus mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi kekarantinaan, serta dapat mengembangkan riset dan pembelajaran yang sejalan dengan kebutuhan nasional, terutama dalam konteks perlindungan tanaman dan penguatan biosekuriti.

"Saya berharap kita semua dapat ikut serta mensosialisasikan peraturan karantina kepada masyarakat. Hal ini penting untuk mencegah tersebarnya hama penyakit sebelum komoditas dilalulintaskan," tambahnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat kolaborasi antara Karantina Sumsel dan Universitas Sriwijaya dalam mendorong pengembangan sumber daya manusia dan inovasi di bidang perlindungan tanaman dan ketahanan pangan.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi dengan institusi pendidikan dapat memperkuat fondasi dan memperkaya inovasi baru, khususnya di bidang kekarantinaan.

Narahubung :
Kepala Biro Hukum dan Humas
Sekretariat Utama Badan Karantina Indonesia

Siaran Pers
Badan Karantina Indonesia

Nomor: 0805/R-Barantin/05/2025
Palembang, 7 Mei 2025

Soroti Pentingnya Biosekuriti dan Sinergi, Kepala Karantina Sumsel Berikan Orasi Ilmiah