Jakarta - Digitalisasi layanan dalam bentuk sertifikat elektronik merupakan salah satu cara yang diambil Badan Karantina Indonesia (Barantin) dalam memperkuat dan menyempurnakan sistem pelayanan. Hal demikian diungkapkan Deputi Karantina Tumbuhan, Bambang, dalam sosialisasi implementasi tanda tangan elektronik (TTE) pada Phytosanitary Certificate (PC), Senin (30/9).

Sejalan dengan pelaksanaan program prioritas Barantin, tambah Bambang, beberapa negara mitra mampu mendukung penerapan TTE pada PC asal Indonesia. Sambutan dan penghargaan didapatkan Barantin dari otoritas karantina Belanda, Australia, dan Selandia Baru atas komitmennya dalam menerapkan layanan digital.

“Terobosan ini mampu memperkuat digitalisasi layanan dan memastikan keamanan sertifikat yang diterbitkan. Keaslian dokumen dan kebenaran identitas dari pejabat karantina yang menandatangani PC tersebut telah terdaftar dengan jelas, apabila memindai kode QR yang tercantum dalan PC tersebut,” ungkap Bambang.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Barantin, Ichwandi, menyatakan penetapan sertifikat elektronik telah menenuhi ketentuan-ketentuan dari ISPM #12 dan IPPC. Hal ini berarti bahwa penerapan sertifikat elektronik Barantin telah memperhatikan ketentuan yang disepakati oleh dunia Internasional.

“Dalam International Standard For Phytosanitary Measures (ISPM) #12 menyebutkan tanda tangan harus asli dengan cap basah. Tetapi, untuk dokumen elektronik tidak memerlukan itu. Hal ini juga diterapkan untuk sertifikat elektronik terhadap hewan, ikan, dan tumbuhan serta produk turunannya yang dikeluarkan oleh Barantin,” terang Ichwandi.

Lantas untuk mengetahui keabsahan sertifikat elektronik tersebut terdapat dua cara. Selama kode QR dapat dipindai, dan muncul dokumen yang informasinya sama dengan dokumen yang didapatkan, maka dokumen tersebut dapat dipastikan keasliannya.

Selain itu, otoritas karantina dari negara mitra juga dapat melakukan pengecekan pada tautan https://ptk.karantinaindonesia.go.id/check-cert untuk melihat dokumen PC yang telah ditandatangani secara elektronik oleh pejabat karantina beserta identitasnya. Apabila ada upaya pemalsuan dokumen elektronik, di sistem Barantin akan terlihat ketidaksesuaian informasi yang tertera dalam PC yang diterbitkan. Hal ini juga dapat ditelusuri dengan mudah.

Bambang berharap seluruh negara mitra mampu mendukung digitalisasi layanan karantina yang dilakukan. Ia yakin penerapan sertifikat elektronik akan menciptakan sistem karantina yang lebih kuat dan progresif.

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut Direktur Tindakan Karantina Tumbuhan, Direktur Standar Karantina Tumbuhan, Direktur Manajemen Risiko Karantina Tumbuhan, serta para perwakilan duta besar negara mitra perdagangan Indonesia.

Terapkan Tanda Tangan Elektronik, Barantin Perkuat Keamanan Sertifikat Karantina