Tangerang (24/7)— Badan Karantina Indonesia (Barantin) diwakili Deputi Bidang Karantina Ikan, Drama Panca Putra, turut melakukan pengawasan uji coba sistem deklarasi terintegrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Uji coba ini juga berlangsung secara serentak di Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Uji coba sistem ini bertujuan menyederhanakan proses deklarasi oleh penumpang internasional yang masuk ke Indonesia. Sebelumnya, masyarakat harus mengisi empat sistem deklarasi milik berbagai kementerian. Melalui integrasi ini, seluruh proses cukup dilakukan dalam satu platform.

“Sistem ini merupakan integrasi dari empat kementerian, yakni Kementerian Kesehatan, Ditjen Imigrasi KementerianImigrasi dan Pemasyarakatan, Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, serta Badan Karantina Indonesia,” ujar Drama.

Ia menegaskan, karantina mendukung penuh langkah integrasi tersebut demi mempermudah masyarakat melaporkan barang bawaan kepada otoritas yang berwenang. Data yang diinput penumpang nantinya akan langsung masuk ke database karantina, dan apabila terdapat hewan, ikan, tumbuhan, atau produk turunannya, petugas karantina akan segera melakukan pemeriksaan di tempat.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan implementasi penuh masih menunggu hasil evaluasi uji coba. Saat ini, uji coba sistem deklarasi bernama All Indonesia ini hanya diberlakukan untuk penerbangan internasional maskapai Garuda Indonesia.

“Prosesnya akan terus berjalan hingga sistem dinyatakan siap untuk diterapkan pada seluruh maskapai penerbangan luar negeri,” Terang AHY

Drama mengharapkan Integrasi sistem ini mampu meningkatkan efektivitas pengawasan lalu lintas komoditas di pintu masuk negara, sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kewajiban pelaporan sesuai ketentuan karantina.

Uji Coba Sistem Deklarasi Terintegrasi di Tiga Bandara Internasional