Usai Evaluasi 2023, Barantin Bergerak Masif Menata 2024

Foto Berita

 

Sentul - Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean menyatakan bahwa pada 2024 mendatang akan menjadi momentum baru bagi Badan Karantina Indonesia (Barantin) untuk menata karantina ke arah yang lebih baik. Hal ini disampaikan dihadapan jajaran Kepala UPT Karantina dari seluruh Indonesia yang hadir dalam Rapat Evaluasi Perkarantinaan Nasional 2023 pada Rabu, (6/12) lalu. 

 

"Terima kasih untuk evaluasi kinerja 2023, dan mari jadikan 2024 dengan gerakan masif kita bersama menata karantina ke arah yang lebih baik," kata Sahat. 

 

Terlebih, tantangan global terhadap penyelenggaraan perkarantinaan senantiasa ada, mulai dari ancaman kesehatan hewan, ikan dan tumbuhan, penyakit zoonosis, bioterorism hingga hambatan teknis perdagangan. Untuk dapat menjawab tantangan global tersebut, Barantin diharapkan dapat bekerja dengan efektif dan efisien, serta didukung dengan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dapat diandalkan. 

 

"Saya ingin di 2024, teman-teman dapat bekerja dengan baik dan nyaman. Fasilitas-fasilitas pendukung dapat tersedia merata, sehingga sistem layanan percepatan dan sebagainya memiliki standar yang sama. SLA di beberapa titik yang masih melampaui juga dapat diperbaiki," jelas Sahat kembali. 

 

Lebih lanjut, Sahat menyinggung sedikit mengenai persiapan menyambut Nataru. Sahat menghimbau, khususnya untuk daerah yang pergerakan komoditas yang cukup rawan agar lebih diperhatikan lagi. Tentunya dengan berpegang pada penguatan sistem Perkarantinaan yang dimulai dari pre order, border dan post border. 

 

"Hadapi Nataru, harus memberikan perhatian yang lebih. Khususnya dengan konsep preborder, perketat lalu lintas antar area. Sebelum barang bergerak, pastikan semua dokumen rapi. Kita coba terapkan di semua tempat, bahkan sampai tingkat global," tutup Sahat.