Awali Panen dan Tanam, Mentan Tambahkan Target Tanam di Jawa Barat

Foto Berita

Bandung (21/1) - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman tambahkan target tanam provinsi Jawa Barat pada periode tanam Oktober 2016/Maret 2017  (Okmar)  menjadi 1.552.041 ha atau lebih tinggi 368.676 ha dari target diperiode sama ditahun lalu yakni 1.183.365 ha. Hal ini disampaikannya saat lakukan Gerakan Panen raya dan  Percepatan Tanam bersama Wakil Gubernur Jawa Barat, Wakill Ketua Komisi IV DPR dan Panglima Kodam III Siliwangi di sentra padi provinsi Jawa Barat, Soreang, Sabtu (21/1/2017).

Mentan optimis petani bersama tim upaya khusus swasembada (upsus) propinsi Jawa Barat mampu capai tambahan target yang telah ditetapkan. Tahun lalu Bulog Jawa Barat berhasil capai target serap gabah petani (sergap) 1.3 ton dan berhasil  lakukan distribusinya hingga tahun lalu tidak ditemui lokasi desa rawan pangan. Upaya swasembada beras yang dilakukan bersama antara petani, penyuluh, Bulog dan TNI dilapangan secara nasional ini memberikan sumbagan terdapat kondisi Indonesia tidak impor beras ditahun 2016.

Untuk kenaikan target luas tanam, Mentan juga telah siapkan beberapa terobosan langkah yakni telah mendistribusikan bantuan alsintan berupa traktor dan rice transplanter kepada setiap kelompok tani, perbaikan jalur irigasi, penyediaan teknologi citra Lansat dan penerapan teknologi jarwo super serta pengawalan dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang dapat memudahkan  tim upsus untuk memantau lahan sawah yang belum digarap untuk dilakukan percepatan penggarapannya.

Tidak hanya itu, skema asuransi pertanian yang telah digulirkan Kementerian Pertanian dengan PT Jasa Asuransi Indonesia akan terus mendampingi usaha tani di Jawa Barat. Petani cukup hanya dengan membayar Rp. 36 ribu dengan subsidi dari pemerintah sebesar Rp. 144 ribu, maka bila ada kegagalan disetiap tanam maka petani akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp. 6 juta rupiah. Saat ini dari target peserta asuransi pertanian sebesar 12.500 orang, telah tercapai 10.349 orang atau lebih dari 80% target telah tercapai.

Jawa Barat saat ini memiliki luas baku lahan seluas 936.529 ha dan diharapkan para Bupati dapat mempertahankan lahan usaha tani dengan tidak memberikan ijin alih usaha lahan. Jawa Barat sebagai sentra produksi beras miliki peluang di  pasar ekspor, hal ini terbukti dengan telah dibukanya pasar ekspor ke mancanegara berupa beras organik dari Kecamatan Tasik Malaya. Diharapkan seluruh kecamatan dapat terus bergiat, apalagi saat ini masih ada pekerjaan rumah bagi petani dan tim upsus Jawa Barat yakni Index Pertanaman rata-rata yang masih belum optimal yakni dari perhitungan yang seharusnya 2,8 juta ha Jawa Barat masih di angka 2,3 juta ha. Angka provitas padi di lokasi panen saat ini di 6,2 kuintal per hektar, dan Jawa Barat 6,122 kuintal/ha yg merupakan provitas tertinggi secara nasional.

 

Narasumber : Amran Sulaiman - Menteri Pertanian Republik Indonesia

Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:

Penanggung jawab UPSUS Propinsi Jawa Barat : Dr. Antarjo Dikin

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati (mobile phone : (0813-9915-5774) atau email : [email protected]