Bubuk Porang Sulawesi Selatan Laris di Pasar Tiongkok

Foto Berita

#RilisBarantan
Parepare, 10 Mei 2021
No. 06.05/R-Barantan/05.2021

 

Parepare- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Parepare fasilitasi ekspor bubuk porang untuk kesekian kalinya. Kali ini, bubuk porang sebanyak 13,8 ton dengan nilai 2,57 miliar rupiah dengan tujuan Tiongkok disertifikasi, Jumat (8/5).

Berdasarkan data IQFAST Karantina Pertanian Parepare, ekspor bubuk porang dilakukan sebanyak 4 kali sepanjang Januari-Mei 2021 dengan volume 96 ton, senilai 10,8 miliar rupiah ke Negara Cina. Nilai ini meningkat pesat dibandingkan ekspor tahun 2020 yang hanya sebanyak 3,6 ton saja.

Kepala Karantina Pertanian Parepare, Andi Faisal mengatakan bahwa porang masuk dalam komoditas ekspor unggulan pertanian saat ini. Potensi porang sebagai bahan baku makanan dan kosmetik menarik minat petani di parepare untuk menanam porang dan kondisi alam Parepare pun mendukung untuk budidaya porang ini.

“Ekspor porang ini sudah dalam bentuk bubuk, sehingga lebih memiliki nilai tambah dibandingkan porang dalam bentuk buah. Hal ini sebagaimana arahan dari Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) sebisa mungkin komoditas pertanian yang di ekspor sudah dalam bentuk olahan,” jelas Faisal.

Faisal menambahkan keberhasilan ekspor porang dalam bentuk bubuk ini merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak. Karantina Pertanian Parepare selalu berupaya maksimal sesuai dengan peran sebagai trade facilitator yakni melalui pemenuhan persyaratan Negara tujuan, yakni menerbitkan phytosanitary certificate (PC).

Pejabat Karantina Pertanian yang melakukan pemeriksaan terhadap kmoditas, Fatmawati, menjelaskan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan PC, meliputi pemeriksaan administrasi, fisik, dan kesesuaian jenis dan jumlah.

Pemerintah Tingkatkan Nilai Ekspor Porang dan SBW

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menambahkan, jika pemerintah khususnya Kementerian Pertanian saat ini sedang menggenjot nilai ekspor dua komoditas unggulan Indonesia di pasar dunia, Sarang Burung Walet (SBW) dan Porang. Peningkatan kedua komoditas tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan harga terbaik di pasar dunia yang nantinya akan mendatangkan keuntungan untuk lebih baik bagi petani dan eksportir.

“Upaya peningkatan nilai ekspor SBW dan Porang ini telah masuk masuk dalam agenda ratas yang dipimpin presiden Jokowi pada 5 Mei lalu. Untuk SBW Indonesia merupakan prosuden utama di dunia, hampir 80 persen pasokan SBW berasal dari Indonesia. Dan untuk porang, permintaan dari Negara lain meningkat karena kandungan porang yang non gluten baik untuk pengganti tepung terigu,” jelas Jamil lagi

“Saya telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran karantina pertanian untuk senantiasa memberikan pendampingan bagi para petani dan eksportir kedua komoditas ini pada khususnya. Semoga tidak ada kendala pemenuhan persyaratan ekspor lagi dan ekportasi kedua komoditas unggulan baru ini berjalan lancar,” tutup Jamil.

Narahubung:
Andi Faisal, SP., MP - Kepala Karantina Pertanian Parepare, Kementerian Pertanian