Entikong – Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Entikong kembali melakukan tindakan karantina pemusnahan terhadap Media Pembawa (MP) Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Media pembawa dimaksud berupa 564 ekor burung Kacer, 11 ekor burung Murai Batu, satu batang bibit Jambu Air, dua batang bibit Rambutan (21 /6).

MP HPHK dimasukkan dari Negara Malaysia tanpa dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari negara asal dan merupakan hasil koordinasi yang sinergis antara Polisi Sektor Entikong beserta Komandan Satgas Pamtas 144/ Jaya Yudha. Anggota Polisi Sektor Entikong beserta Komandan Satgas Pamtas 144/ Jaya Yudha mengkoordinasikan dengan Petugas Karantina Pertanian Entikong untuk penanganan MP HPHK tersebut. Pemusnahan tersebut dihadiri oleh Anggota Polisi Sektor Entikong, Anggota Komandan Satgas Pamtas 144/ Jaya Yudha, Koramil 1204-21/Etk, Bea Cukai Entikong, Karantina Ikan Entikong, dan Imigrasi Entikong.

Berdasarkan UU 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Bab II pasal 5 setiap MP HPHK, HPIK atau OPTK yang dimasukkan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia wajib: a). Dilengkapi sertifikat kesehatan dari negara asal dan negara transit bagi hewan, bahan asal hewan, ikan, tumbuhan dari bagian-bagian tumbuhan kecuali media pembawa yang tergolong benda lain; b). Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan; c). Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat-tempat pemasukan untuk keperluan tindakan karantina.

Dari hasil pengamatan selama masa tindakan karantina penahanan didapatkan MP HPHK berupa Burung Kacer dan Burung Murai Batu mengalami kematian sebanyak 575 ekor dan sisanya akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina hewan pasal 15, media pembawa yang ditolak tidak segera dibawa ke luar dari wilayah negara Republik Indonesia atau dari area tujuan oleh pemiliknya dalam batas waktu yang ditetapkan, maka Petugas Karantina Pertanian Entikong melakukan tindakan pemusnahan.

Sedangkan untuk MP OPTK berupa bibit tanaman asal Malaysia didapat dari Hasil Pengawasaan terhadap lalu lintas alat angkut di PPLB Entikong. MP OPTK tersebut tanpa dilengkapi dengan dokumen Persyaratan Karantina, selama jangka waktu penahanan tidak ada pemilik yang mengaku menguasai MP OPTK tersebut maka terhadap komoditas tersebut dilakukan tindakan pemusnahan. Pemusnahan MP HPHK dan OPTK dilakukan dengan cara di bakar menggunakan Incenerator dengan suhu ± 3000c. (SKP Kelas I Entikong)

Burung dan Bibit Tanaman Tanpa Ijin Sehat, Dimusnahkan