Dorong GRATIEKS, Banyumas Bentuk Tim Terpadu

Foto Berita

#RilisBarantan

Cilacap, 21 April 2021

No. 1304/R-Barantan/04.2021

 

Dorong GRATIEKS, Banyumas Bentuk Tim Terpadu

 

Cilacap – Karantina Pertanian Cilacap selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Kabupaten Cilacap terus lakukan peningkatan sinergisitas dengan seluruh entitas baik unsur pemerintah daerah maupun pelaku usaha.

Tugas strategis ini dilakukan sejalan dengan tugas Karantina Pertanian Cilacap dalam melakukan pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal produk pertanian diwilayah kerjanya.

"Alhamdulilah dukungan pemerintah daerah dan juga pelaku usaha di Kabuapten Banyumas luar biasa," Kepala Karantina Pertanian Cilacap, Dwi Astuti melalui keterangan tertulisnya, Rabu (21/4) di Cilacap.

Menurut Dwi, bersama dengan lima kepala dinas di Kabupaten Banyumas sepakat tindak lanjuti pengembangan potensi ekspor komoditas pertanian. Hal ini  disepakati saat digelar acara temu koordinasi Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, red)  di Aula Karantina Pertanian Cilacap pada tanggal 15 April silam.

Masih menurut Dwi, pembentukan tim terpadu peningkatan ekspor komoditas pertanian tersebut akan melibatkan beberapa sumber daya manusia yang berkompeten sesuai bidangnya. Hasil rumusan tim terpadu diharapkan segera mendapatkan pengesahan dari Kepala Daerah Kabupaten Banyumas.

Pada kesempatan yang sama Dwi memaparkan data lalu lintas komoditas pertanian pada sistem perkarantinaan,  IQFAST diwilayah kerjanya yang menunjukkan tren positif.

Pada tahun 2020, ekspornya lebih dari 1.000 ton dan 175 ribu meter kubik. Berbagai komoditas potensial dari wilayah Banyumas dan sekitarnya diantaranya sarang burung walet, gula merah, kemiri dan kayu olahan, jelasnya.

Jaka Budi Santosa Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas yang juga hadir dalam forum tersebut menyebutkan bahwa pembentukan tim terpadu tersebut dimaksudkan untuk merumuskan tindak lanjut yang perlu dilakukan pemerintah daerah seperti tentang perumusan kebijakan, strategi, program serta langkah operasional peningkatan nilai tambah dan daya saing.

Menurut Jaka, upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian harus dimulai dari perubahan pola pikir dari sumber daya manusia yaitu para petani itu sendiri. Serta perlunya program pendampingan dari pemerintah agar produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah, misalnya melalui perbaikan cara budidayanya, pengemasan dan pemasaran hasil pertaniannya.

Secara terpisah, Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) mengapresiasi antusiasme dalam mendukung program GRATIEKS.

Sebagai informasi, Gratieks adalah gerakan yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mendorong peningkatan ekspor pertanian.

"Seluruh jajaran karantina pertanian termasuk di Cilacap siap mendukung upaya mensejahterakan petani, salah satunya mendorong ekspor ini. Kami siap memberikan bimbingan teknis sanitari dan fitosanitari, dukungan dan akses informasi ekspor seluas-luasnya. Untuk ekspor kita gelar karpet merah, ini pesan bapak Menteri Pertanian," pungkas Jamil.

Forum tersebut dihadiri oleh lima kepala dinas yang ada di Kabupaten Banyumas, yaitu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas tenaga Kerja Koperasi dan UKM, dan Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu.

 

Narahubung :

Dwi Astuti Yuniasih, SP., M.Sc. - Kepala Karantina Pertanian Cilacap