Dorong Peningkatan Ekspor, Karantina Cilegon Sertifikasi 12 Ragam Komoditas Ekspor Baru senilai 1,7

Foto Berita

#RilisBarantan
Cilegon, 12 Agustus 2021
Nomor : 0308/R-Barantan/08.2021

 


Cilegon- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon mencatat hingga Agustus tahun 2021 ada penambahan 12 ragam komoditas ekspor baru.

"Setidaknya ada 10 komoditas tumbuhan dan 2 komoditas hewan yg baru pertama kali di sertifikasi ekspor melalui Karantina Pertanian Cilegon," ujar Arum Kusnila Dewi Kepala Karantina Pertanian Cilegon dalam keterangan tertulisnya (12/8).

10 komoditas tumbuhan tersebut, lanjut Arum,  adalah sirup fruktosa dari olahan jagung tujuan Vietnam, kakao bubuk tujuan Kolombia, gula tebu tujuan Vietnam , beras ketan, cengkeh, jintan, kayu manis, kelapa parut, lada dan palet kayu meranti tujuan Jepang.

Sementara dari komoditas hewan, produk ekspor baru yang pertama kali di sertifikasi ekspor melalui Karantina Cilegon adalah olahan daging unggas tujuan Kanada dan tanduk kerbau tujuan Malaysia. 12 ragam komoditas ekspor baru ini menyumbang devisa negara sebesar 1,7 miliar.


"Adanya penambahan ragam jenis komoditas ekspor baru ini menjadi salah satu parameter pencapaian program Gratieks Kementan, yang memiliki 4 parameter yaitu, adanya penambahan jenis komoditas, penambahan volume, penambahan negara tujuan ekspor dan penambahan jumlah eksportir muda," jelas Arum.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, mengingatkan dalam melakukan terobosan-terobosan upaya peningkatan ekspor harus senantiasa koordinasi dan melakukan sinergisitas dengan para pemangku kebijakan di wilayah kerja masing-masing seperti Pemerintah daerah dan instansi terkait.

Bangun Sinergisitas dengan Sosialisasi Imace

Menanggapi arahan Kepala Badan Karantina Pertanian, Arum bersama tim Karantina Pertanian Cilegon optimis Pemerintah Propinsi Banten akan membantu mensukseskan program Gratieks.

Arum sepakat bahwa peran aktif dan sinergitas pemerintah daerah, instansi terkait serta jasa pengiriman menjadi kunci utama dalam peningkatan ekspor di wilayah Banten.

Oleh karenanya, pihaknya telah menyelenggarakan sosialisasi peta potensi komoditas ekspor Indonesia atau Imace (Indonesian Maps Agricultural Export) secara daring dengan peserta Dinas Pertanian (Distan) Prov Banten, Distan Kota Cilegon, Distan Kota Serang, Distan Kab. Serang, Distan Kab Lebak, dan Distan Kab Pandeglang.

I-Mace atau peta komoditas ekspor Indonesia merupakan teknologi informasi besutan ementerian Pertanian yang menampilkan data terkait potensi komoditas ekspor pertanian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia termasuk prppinsi Banten. Mulai dari data terkait negara tujuan, pelaku usaha dan informasi terkait persyaratan, prosedur ekspor serta sentra komoditas pertanian berorientasi ekspor semua dapat diakses masyarakat luas hanya dengan mengunduh aplikasi i-Mace di playstore.

“i-Mace dapat membantu pemerintah daerah dalam merumuskan dan memetakan potensi ekspor serta kebijakan pembangunan pertanian di wilayahnya,” pungkas Arum.

Narahubung :
Drh. Arum Kusnila Dewi - Kepala Karantina Pertanian Cilegon