Dorong Pertumbuhan Ekspor : Karantina Cilegon Sosialisasikan Percepatan Layanan Ekspor di Pelabuhan

Foto Berita

#RilisBarantan
Cilegon, 12 Maret 2023
Nomor : 0303/R-Barantan/03.2023

Cilegon - Hadirkan percepatan layanan ekspor di kawasan pelabuhan Banten, bersama dengan instansi terkait, Badan Karantina Pertanian (Barantan) melalui Karantina Cilegon siap mendorong akselerasi/percepatan ekspor produk pertanian di wilayah Banten. Hal ini disampaikan Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan) Bambang, saat memberikan sambutan pada kegiatan “Expo Sinergi Pelayanan Ekspor di Pelabuhan” yang dilaksanakan di Krakatau Junction (12/3).

“Hari ini kami ingin memperlihatkan capaian ‘wajah baru’ pelayanan publik terpadu di kawasan pelabuhan Banten kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan di Banten,” ujar Bambang.

Saat ini, lanjut Bambang, Pelabuhan Cigading sudah memiliki Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) di Pelabuhan Ciwandan. Munculnya pelayanan publik terpadu ini adalah wujud dari kompaknya sinergisitas dan kolaborasi yang telah dilakukan Karantina Pertanian Cilegon dengan instansi terkait.

Melalui PTSP dan PPSA pelaku usaha hanya cukup mengakses portal Single Submission Quarantine Custom (SSm QC) maka seluruh proses perijinan dan pemeriksaan karantina dan beacukai sudah dapat diselesaikan.

“Bahkan untuk komoditas low risk kini hanya dibutuhkan waktu pemeriksaan maksimal 6 - 8 jam saja, kalau dulu bisa leboh dari 3 hari . Ini adalah bukti komitmen kami dengan teman-teman instansi yang berada di kawasan pelabuhan untuk mendorong percepatan layanan ekspor dan transparansi layanan pabeanan di Pelabuhan yang ada di Banten,” papar Bambang.

Seperti yang sudah diketahui bahwa Kawasan Pelabuhan Banten adalah salah satu Kawasan Pelabuhan yang telah mendapatkan penilaian zona hijau implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) dari tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

Sejalan dengan Kabarantan, Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi, mengatakan bahwa “Expo Sinergi Pelayanan Ekspor di Pelabuhan” selain untuk menyosialisasikan pelayanan terpadu di Kawasan Pelabuhan Banten, juga bertujuan untuk memperkenalkan produk pelayanan ekspor atau impor pertanian di pelabuhan yang telah terintegrasi di Banten. Selanjutnya expo ini juga sebagai ajang untuk mempromosikan produk-produk pertanian unggulan asal Banten. Serta memperkenalkan produk - produk layanan ekspor yang di regulasikan oleh instasi terkait kepada masyarakat luas khususnya para eksportir dan pelaku usaha.

Pertumbuhan Fasilitasi Ekspor Karantina Pertanian Cilegon

Data IQFAST Karantina Pertanian Cilegon mencatat dari 2021 hingga Februari 2023, Karantina Pertanian Cilegon telah menerbitkan Phytosanitary Certificate (PC) untuk memfasilitasi persyaratan ekspor komoditas pertanian asal Banten. Capaian nilai ekonominya diperkirakan mencapai Rp. 4,5 triliun.
Arum juga menjelaskan secara volume, kinerja ekspor 3 tahun berturut turut dari 2019 s/d 2022 selalu mengalami peningkatan. Nilai ekspor pada 2020 mencapai Rp. 1,2 triliun, meningkat 45 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ditahun 2021 dan 2022 juga mengalami peningkatan nilai ekonomi sebesar 37 persen dan 36 persen dengan nilai Rp. 2 triliun dan Rp. 3,2 triliun.

“Kinerja yang baik ini tercipta atas kerjasama dan kepatuhan dari 120 perusahaan/pelaku usaha ekspor impor dan 13 fumigator yang telah teregister,” ucap Arum.
Menurutnya, salah satu potensi ekspor terbesar di wilayah Banten adalah ekspor sarang burung wallet. Dimana rumah walet yang telah teregister G to G (Government to Government) dengan GACC ada 107 rumah walet yang tersebar di tiga kabupaten yaitu Serang, Lebak dan Pandeglang. Banten juga telah memiliki tiga mitra processing atau tempat pengolahan sarang burung wallet.

Dari sektor tumbuhan ada potensi dari turunan tanaman talas beneng yang telah dimanfaatkan yaitu olahan daun talas dan umbi talas. Sebagai informasi daun dan umbi telah diekspor melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selain talas beneng ada juga potensi ekspor produk herbal seperti rempah-rempah, minyak cengkeh, Kopi, minyak sereh dan vanili.

Untuk menunjang akselerasi ekspor komoditas unggulan tersebut, fasilitas yang tersedia di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di pelabuhan Cigading dan Pusat pelayanan Satu Atap (PPSA) di Pelabuhan Ciwandan akan terus ditingkatkan agar dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat. Fasilitas berupa biosecurity spraying automatic, kantor dan alat perkantoran lantai 1 , akses internet, mini laboratorium dan ruang rapat lantai 2 telah tersedia.

Kegiatan “Expo Sinergi Pelayanan Ekspor di Pelabuhan” diawali dengan senam pagi bersama instansi dan stakeholder terkait, yaitu Bea Cukai Merak, KSOP Kelas I Banten, SKIPM Merak, Imigrasi Kelas II Cilegon, KKP Kelas II Banten, TNI dan Polri, Dinas Pertanian Provinsi Banten, Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon, Krakatau Internasional Port, Pelindo II Banten, Bank Indonesia Banten, Bandar Bakau Jaya.

Serta dimeriahkan oleh beberapa eksportir PT. Tereos FKS Indonesia, PT. Bungasari Flour Mills, PT. Pundi Kencana, PT. Golden Grand Mills, PT. Nutrindo Bogarasa, PT. Wilmar Nabati Indonesia,PT. Charoen Pokphand Indonesia, PT. Era Pest dan ASPPHAMI Banten.