Dorong Potensi Unggulan Jadi Komoditas Ekspor

Foto Berita

Rilis Barantan
Ende, 24 September 2020
No. 910/ R-Barantan/09/2020

Pandemi, Lalu Lintas Madu Hutan Flores Meningkat

Flores – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Ende mencatat adanya peningkatan lalu lintas madu hutan asal Flores disepanjang masa pandemi, Covid 19.

Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST tercatat kenaikan jumlah madu yang dilalulintaskan sebesar 26,96% dibandingkan tahun lalu dan diperkirakan jumlahnya terus bertambah hingga akhir tahun 2020.

"Ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha budidaya madu hutan di Flores," kata Kostan Manalu, Kepala Karantina Pertanian Ende melalui keterangan tertulisnya, Jumat (25/9).

Menurutnya, madu hutan dipercaya masyarakat akan khasiatnya untuk menjaga daya tahan tubuh terlebih dimasa pandemi dan ini menjadi salah satu faktor peningkatan permintaan terhadap komoditas ini tambahnya.

Masih menurut Kostan, volume madu hutan Flores yang telah disertifikasi pada bulan Januari - Agustus 2019 hanya sebanyak 1,8 ton sedangkan pada periode Januari - Agustus 2020 telah mencapai 2,5 ton.

Komoditas ini dilalulintaskan ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.

“Madu hutan yang akan dilalulintaskan terlebih dahulu kami lakukan pemeriksaan organoleptik yang berhubungan dengan warna, bau, dan rasa. Setelah madu dinyatakan baik dan layak, maka siap untuk dilalulintaskan," paparnya.

Sebagai informasi, madu telah lama digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, baik dalam bentuk antiseptik, antibakteri, dan bahkan kini digunakan bahan kosmetik.

Ada ratusan jenis madu yang terdapat di Indonesia, salah satu yang populer dikonsumsi adalah jenis madu hutan. Manfaat madu hutan ini disebut-sebut lebih baik daripada madu biasa karena kandungannya yang lebih kaya dan alami.

Madu hutan merupakan jenis madu yang dihasilkan dari lebah jenis Apis dorsata atau lebah liar yang banyak hidup di kawasan hutan. Lebah Apis Dorsata hanya dapat berkembang biak di kawasang subtropis dan tropis, termasuk Indonesia.

Saat ini, lebah madu tersebut banyak tersebar di beberapa hutan di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur serta Barat.

Flores merupakan salah satu daerah penghasil madu terbaik, yang berasal dari jenis lebah Apis Dorsata dan di kenal dengan nama madu hutan Flores.

Pulau Flores memiliki delapan Kabupaten, mulai dari Labuan Bajo Kabupaten manggarai Barat, sampau Larantuka Kabupaten Flores Timur yang merupakan penghasil madu hutan.

 

Di tempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil turut mengapresiasi peningkatan lalu lintas komoditas unggulan asal Pulau Flores ini. "Lalukan sinergistas dengan dinas dan pelaku usaha agar tidak hanya untuk domestik tapi bisa jadi unggulan ekspor," kata Jamil.

Lakukan koordinasi untuk pengembangan komoditas unggulan berbasis kawasan dan berkearifan lokal. "Pendampingan pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan juga akses informasi ekspor dapat kita berikan, agar target tiga kali lipat ekspor yang dicanangkan pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) dapat tercapai sekaligus meningkatkan nilai dan kesejahteraan petani," pungkas Jamil.

Narahubung :
Ir. Kostan Manalu M.M
Kepala Karantina Pertanian Ende