Genjot Ekspor Buah Nusantara, Agro Gemilang Kementan Dimulai

Foto Berita

Bekasi - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) kumpulkan eksportir, petani dan pemilik rumah kemas guna lakukan bimbingan dan evaluasi ekspor buah manggis terutama ke Tiongkok. Antarjo Dikin, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Barantan menyampaikan bahwa, target ekspor manggis ke Tiongkok akan terus ditingkatkan terutama dengan menambah terus registrasi rumah kemas dan kebun. "Tahun 2018 kita punya 23 rumah kemas teregistrasi, nah Januari ini akan kami ajukan lagi 13," katanya saat memberikan memberikan arahan kepada 100 eksportir di Bekasi (22/1).

Menurut Antarjo, kegiatan bimbingan teknis dan evaluasi yang masuk dalam program Agro Gemilang (Ayo Galakan Ekspor Generasi Milenial Bangsa) yang menargetkan munculnya 5.000 eksportir baru terutama kalangan muda milenial. Kegiatan yang dilakukan meliputi bimbingan SPS (Sanitary dan Phytosanitary) dan teknis tindakan karantina kepada QC atau pelaku ekspor bahkan ditingkat petani (kebun). Antarjo juga menegaskan bahwa Barantan bekerjasama dengan dinas dan instansi lain lingkup Kemtan untuk mendorong ekspor buah dan komoditas pertanian lainnya. "Kita akan dorong ekspor mangga, buah naga, sayuran dan lainnya ke Tingkok, Korea, Jepang dan negara lainnya," jelasnya.

Data dari IQFAST Barantan memperlihatkan bahwa jumlah ekspor buah manggis nasional ke seluruh negara selama 2018 rata-rata adalah 3.295,49 ton per bulan dengan ekspor tertinggi pada bulan Maret, sebanyak 10.594,18 ton. Sedangkan kuantitas ekspor buah manggis khusus ke Tiongkok juga terus mengalami kenaikan, dengan total ekspor selama 2018 sebanyak 8.423,35 ton, dengan ekspor tertinggi pada bulan November sebanyak 3.087,22 ton.

Otoritas Tiongkok sendiri membatasi registrasi rumah kemas dari Indonesia hanya diajukan sebanyak dua kali dalam satu tahun, olehkarena itu Antarjo menekankan kepada para eksportir, rumah kemas dan petani harus bergegas dan tidak meninggalkan peluang ini. Didepan para eksportir dari Jawa Barat, Bali bahkan Padang tersebut ia berjanji bahwa Barantan akan terus memperjuangkan komoditas buah lainnya agar juga dapat masuk ke pasar ekspor.

Antarjo juga menagih komitmen para eksportir agar konsisten dan komitmen dalam menjaga kualitas terutama pemenuhan syarat SPS dari negara tujuan. "Satu saja kita ketemu kebocoran atau persyaratan SPS nya tidak terpenuhi, maka yang menanggung akibatnya adalah seluruh eksportir di Indonesia, ini adalah harga diri kita, harus dijaga bersama," tegasnya.

Kegiatan Agro Gemilang yang dicanangkan oleh Kemtan tersebut rencananya akan terus dilakukan di unit pelaksana teknis karantina seluruh Indonesia. Oleh karena itu Antarjo menghimbau pada para pelaku agribisnis atau para milenial yang baru akan terjun ke dunia ekspor komoditas pertanian agar segera menghubungi kantor karantina terdekat, agar bisa mengikuti bimbingan teknis tersebut.

Narasumber :
Dr. Ir. Antarjo Dikin, M.Sc.
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati - Barantan