Gratieks, Lejitkan Sertifikasi Ekspor Kelapa Parut Gorontalo

Foto Berita

#RilisBarantan
Gorontalo, 7 Oktober 2020
No. 1004/R-Barantan/10.2020

 

Gorontalo – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Gorontalo mencatat sepanjang masa pandemi terjadi lonjakan sertifikasi ekspor kelapa parut asal Provinsi Gorontalo lebih dari enam kali lipat dibanding periode sama di tahun 2019.

“Akselerasi ekspor kelapa parut Gorontalo sangat luar biasa. Baru masuk bulan ke 10, tidak hanya volumenya yang melejit tapi negara tujuan ekspor kelapa parut asal Gorontalo ini juga meningkat dua kali lipat," ujar Donni Musydayan saragih, Plt. Kepala Karantina Pertanian Gorontalo melalui keterangan tertulis (7/10).

Tahun lalu, lanjut Donni, ekspor kelapa parut Gorontalo hanya 339,4 ton menuju 5 negara tujuan ekspor yaitu Polandia, Perancis, United Kingdom, Syiria dan Kroasia.

Akan tetapi di bulan Oktober 2020, ekspor kelapa parut Gorontalo telah mencapai 2.544,7 ton dengan negara tujuan ekspor yang meningkat menjadi 15 negara yaitu Jerman, United Kingdom, Polandia, Rusia, Slovenia, Belanda, Italia, Perancis, Uruguay, Spanyol, Bazil, Argentina, Cyprus, Portugal, dan Yunani.

“Lompatan data akselerasi ekspor kelapa parut di Gorontalo ini selain adanya peningkatan produksi juga didorong dengan sosialisasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks) yang dilakukan Karantina Pertanian Gorontalo kepada para eksportir,” paparnya.

Program Gratieks yang dilakukan Karantina Pertanian Gorontalo adalah dengan melakukan pendampingan para eksportir dalam memenuhi persyaratan ekspor dari negara tujuan, percepatan layanan hingga membuka akses informasi seluas-luasnya melalui layanan klinik ekspor.

Selaku otoritas karantina, Pejabat Karantina Pertanian Gorontalo akan melakukan pemeriksaan agar kelapa parut asal Gorontalo benar-benar bebas dari serangga hidup, serta menerbitkan sertifikasi jaminan sehat, aman dan bebas dari hama penyakit, demi menjaga kualitas dan peluang di pasar ekspor.


Tingkatkan Sinergi, PAD Propinsi Gorontalo Meningkat

Ditempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil memberi arahan kepada para Kepala UPT Karantina di seluruh Indonesia agar senantiasa bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menjalankan Gratieks sebagai salah satu program strategis Kementerian Pertanian.

Menurut Donni, sebelumnya proses sertifikasi ekspor kelapa parut dilakukan di luar propinsi Gorontalo. Namun setelah dilakukan sosialisasi pendampingan Gratieks bahwa Karantina Pertanian Gorontalo juga dapat melakukan pemeriksaan dan mengeluarkan jaminan sertifikasi ekspor, sekarang eksportir kelapa parut asal Gorontalo dapat langsung mendapatkan sertifikasi ekspor di Karantina Pertanian Gorontalo tidak perlu ke Surabaya terlebih dahulu.

“Tentunya hal ini sangat menguntungkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Propinsi Gorontalo. Tahun lalu Propinsi Gorontalo hanya mendapatkan PAD dari ekspor 339,4 ton kelapa parut, namun tahun ini ada 2.544,7 ton ekspor kelapa parut yang dapat menambah PAD Propinsi Gorontalo,” jelas Donni.

Karantina Pertanian Gorontalo mencatat bahwa lompatan besar ekspor kelapa parut asal Gorontalo ini baru berasal dari 2 perusahan eksportir saja. Donni optimis ekspor kelapa parut Gorontalo ini masih dapat terus digenjot untuk ditingkatkan lebih besar lagi.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah propinsi Gorontalo untuk lebih meningkatkan lagi ekspor kelapa parut asal Gorontalo, karena diseluruh wilayah propinsi Gorontalo terhampar banyak sekali sentra produksi kelapa yang dapat mengundang investor baru,” ucapnya.

“Kelapa parut merupakan komoditas unggulan ekspor kedua setelah tetes tebu di Gorontalo. Saya yakin Gorontalo masih memiliki banyak potensi ekspor lainnya. Peluang ini harus ditangkap dan di sinergikan dengan pemerintah daerah agar dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani di Gorontalo pada khususnya,” tutup Jamil.

Narahubung :
drh. Donni Musydayan saragih, M. Si - Plt. Kepala Karantina Pertanian Gorontalo