Manado - Kementerian Pertanian terus melakukan terobosan dan inovasi dalam upaya mendukung ekspor pertanian Nasional melalui program gratieks. Salah satunya dengan menghadirkan layanan peta komoditas ekspor berbasis aplikasi.

Indonesian Map of Agricultural Commodities Export (Imace) merupakan aplikasi yang berisi peta dan informasi seputar kegiatan ekspor pertanian disetiap daerah. Tujuannya agar aplikasi tersebut dapat menjembatani berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, para pelaku usaha maupun petani dalam mengembangan komoditas ekspor dari hulu hingga kehilir disamping tetap melihat perkembangan nilai dan peluang pasar melalui aplikasi tersebut.

Maka dari itulah Karantina Pertanian Manado mengadakan rapat koordinasi dan pengenalan sekaligus TOT aplikasi I-Mace kepada seluruh perwakilan instansi provinsi maupun daerah se Sulut pada Rabu (04/08) secara daring dan luring di Ruang Tinutuan, Kantor Karantina Pertanian Manado.

Setelah dibuka oleh Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksyadayan, menyampaikan bahwa I-Mace merupakan aplikasi digital untuk memudahkan kita dalam mengembangkan komoditas ekspor dari hulu di daerah maupun yang berpotensi untuk diekspor dikarenkan hulu merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas da nilai barang yang dipasarkan.

"Tiga hal penting kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, merupakan tujuan dari aplikasi I-Mace tersebut diluncurkan," tuturnya.

Dengan pengenalan I-Mace ini diharapkan admin-admin daerah dapat menyampaikan kepada Bupati dan/atau Kadis serta Petani dapat mengenai informasi terkait ekspor, mulai dari negara tujuan, pelaku usaha, persyaratan, dan prosedur ekspor, serta komoditas pertanian yang berorientasi ekspor

Hadirnya Peta Komoditas Ekspor Berbasis Aplikasi, Karantina Pertanian Manado Gelar TOT Se Sulut