Jakarta - Badan Karantina Pertanian bersama dengan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia dan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) sebagai perwakilan perusahaan sayur dan buah Tiongkok melakukan pertemuan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (4/4). Pertemuan tersebut guna membahas kerjasama di antara dua negara dalam hal lalu lintas perdagangan produk pertanian.

Pertemuan membahas dua permintaan pihak Tiongkok terkait penambahan akreditasi laboratorium dan harapan dibukanya kembali pemasukan buah serta sayur dari Tiongkok melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ada 12 laboratorium yang sudah terverifikasi di Tiongkok, yang berlokasi di pesisir. Pihak Tiongkok berharap pihak Indonesia memberikan kualifikasi lebih untuk laboratorium di sana. Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia dan CCPIT mengundang Badan Karantina Pertanian untuk melihat langsung kondisi 12 lab tersebut. Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati dan Nabati, Dr. Antarjo Dikin, Ph.D mengungkapkan bahwa pihak Barantan harus melakukan assesment terlebih dahulu terhadap laboratorium di Tiongkok sebagai upaya analisis resiko.

Selanjutnya, harapan dibukanya kembali pemasukan buah serta sayur dari Tiongkok melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta juga menjadi fokus pembahasan. Mengingat saat ini pemasukan buah dan sayur hanya dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Surabaya. Menurut pihak Tiongkok pemasukan buah dan sayur melalui Pelabuhan Tanjung Emas akan meningkatkan biaya produksi dan tidak kondusif antar dua negara. Kepala Pusat Kerjasama, Kepatuhan dan Perkarantinaan, Dr. Ir. Arifin Tasrif, M.Sc menyatakan bahwa Pelabuhan Tanjung Priok sudah sangat penuh sesak dengan lalu lintas barang dan produk pertanian. Sehingga pemasukan buah dan sayur dari Tiongkok dapat dilakukan melalui pelabuhan lain seperti Pelabuhan Belawan.

Di lain pihak, Badan Karantina Pertanian meminta agar pihak Tiongkok menindaklanjuti pengajuan ekspor protokol manggis Indonesia ke pasar Tiongkok. Namun, hal ini masih akan terus dibahas lebih lanjut.

Pertemuan dihadiri oleh Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian; Pusat Kerjasama, Kepatuhan dan Informasi Perkarantinaan; Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani; Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati; dan beberapa eselon I di Kementerian Pertanian. Sedangkan pihak Tiongkok yang hadir dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia beserta jajaranya dan perwakilan perusahaan sayur dan buah Tiongkok CCPIT. (pkd)

Indonesia-Tiongkok Bahas Kerjasama Dua Negara