Jadi Motor Penggerak, Kabarantan Terima Penghargaan Stranas PK

Foto Berita

Jakarta – Dipenghujung tahun 2023, Bambang, Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan), Kementerian Pertanian menerima penghargaan sebagai motor penggerak implementasi sistem SSm kepabeanan karantina yang berdampak pada turunnya biaya logistik dalam layanan barang di Pelabuhan.

Penghargaan diberikan oleh tim Strategi Nasional Pencegehan Korupsi (Stranas PK) kepada instansi pemerintah yang menjadi pemangku aksi pencegahan korupsi dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023 – 2024.

Kabarantan terima penghargaan Stranas PK

“Ini merupakan kerja besar seluruh jajaran Badan Karantina Pertanian di seluruh Indonesia yang telah bekerja cerdas untuk melakukan kolaborasi dan sinergisitas dengan seluruh pemangku kepentingan di Pelabuhan dalam mewujudkan aksi pemangkasan birokrasi dan percepatan layanan di Pelabuhan”, ujar Bambang saat menerima penghargaan di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta (20/12).

Kabarantan terima penghargaan Stranas PK

Menurut Bambang, selama setahun terakhir, pihaknya selalu mendorong 14 unit pelaksana teknis (UPT) karantina pertanian yang berada pada area Pelabuhan piloting Stranas PK untuk melakukan implementasi layanan single submission kepabeanan karantina (SSm QC). Karena implementasi Ssm QC ini menjadi salah satu indikator penting aksi National Logistic Ecosystem (NLE) yang menjadi program Stranas PK.

Hasilnya cukup menggembirakan, Bambang menyebutkan dari 14 UPT karantina pertanian sudah ada 7 pelabuhan yang berhasil dikawal Badan Karantina Pertanina untuk mendapatkan status penilaian hijau dari tim Stranas PK.

Kabarantan terima penghargaan Stranas PK

“Penghargaan yang kami terima hari ini menjadi pemicu bagi kami untuk mengejar agar sisa Pelabuhan piloting Stranas PK yang masih berstatus kuning bahkan merah bisa segera mendapat status hijau. Bahkan kami berharap bisa menular ke seluruh Pelabuhan di tanah air,” tambah Bambang.

Harapan ini sesuai dengan arahan dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut. B Pandjaitan yang menyatakan bahwa digitasi Pelabuhan harus dapat diterapkan tidak hanya pada 14 pelabuhhan piloting tapi juga pada 149 pelabuhan yanga da di tanah air bahkan Pelabuhan udara pun harus kita digitasi.