Petugas karantina hewan SKP Kelas I Biak (29/8) melakukan penolakan terhadap 1 unit container beku (refeer) berisi 14.000 Kg daging ayam asal Surabaya. Penolakan ini dalam upaya menjamin keamanan pangan di wilayah Provinsi Papua Bagian Tengah, khususnya Kabupaten Biak Numfor.

Kontainer yang diangkut menggunakan KM. Armada Serasi tersebut, membawa 6 unit refeer berisi daging ayam beku dengan tujuan Pelabuhan Laut Biak. Berdasarkan hasil pemeriksaan rekaman suhu reeferse, lama perjalanan dan keterangan dari Mualim I diketahui bahwa 1 unit reefer mengalami kerusakan mesin. Tercatat kerusakan mesin telah terjadis selama 4 hari yang menyebabkan pengaturan suhu pada 1 unit refeer tersebut mati total. Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh petugas menunjukkan telah terjadi perubahan pada sampel daging ayam yang diambil secara acak. Perubahan yang terjadi berupa perubahan warna dan perubahan bau.

Selanjutnya, sampel dibawa ke laboratorium karantina hewan SKP Kelas I Biak untuk dilakukan pemeriksaan organoleptik dan pengujian awal pembusukan (postma). Pengujian menunjukkan hasil positif, yaitu telah terjadi proses pembusukan pada seluruh sampel. Pembusukan terjadi karena suhu penyimpanan yang tidak baik menyebabkan aktivitas bakteri pembusuk meningkat. Berdasarkan keseluruhan hasil pemeriksaan itulah, selanjutnya petugas melakukan tindakan penolakan terhadap 1 unit reefer untuk dikembalikan ke Surabaya menggunakan KM. Armada Serasi yang akan berlayar kembali ke Surabaya hari itu juga. Upaya yang dilakukan oleh petugas karantina hewan SKP Kelas I Biak ini dapat menjamin pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat di Kabupaten Biak Numfor adalah pangan yang layak konsumsi dan tidak membahayakan kesehatan manusia. (skpbiak/kdw/dws)

Jaga Keamanan Pangan Biak, 14.000 Kg Daging Ayam Dikembalikan Ke Surabaya