Jengkol Sumbar Tembus Persyaratan Ekspor Jepang

Foto Berita

RilisBarantan

Padang, 18 Pebruari 2021No. 0802/R-Barantan/02.2021




Padang - Peluang komoditas pertanian asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di pasar luar negeri tampaknya terus terbuka. Setelah banyak komoditas pertanian Sumbar berhasil melenggang di pasar mancanegara, kini giliran Jengkol Sumbar untuk pertama kalinya  masuk pasar Jepang.


Jengkol atau Archidendron pauciflorum adalah komoditas asal sub sektor hortikultura yang banyak ditanam petani di  Sumatera Barat. Dengan dukungan Ditjen Teknis Hortikultura dan Dinas Pertanian serta kerjasama pelaku usaha dan petani, budidaya tanaman ini mampu menghasilkan panen tidak saja dengan jumlah yang besar namun juga dengan kualitas yang baik.


"Satu lagi komoditas pertanian baru unggulan Sumbar mampu menembus pasar ekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto saat melakukan monitoring tindakan karantina pertanian di gudang pemilik, Kamis (19/2).


Menurut Iswan, guna memenuhi aturan dan protokol ekspor negara tujuan, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina pertanian untuk memastikan keamanan dan kesehatan komoditas.

Petugas Karantina Pertanian Padang sedang melakukan

pemeriksaan fisik jengkol tujuan Jepang


Sertifikat kesehatan karantina tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) diterbitkan pihaknya sebagai jaminan produk telah memenuhi persyaratan negara tujuan. Masih menurut Iswan, berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST diwilayah kerjanya jengkol asal Sumbar sebelumnya belum pernah masuk pasar ekspor. Di bulan kedua tahun 2021, tercatat sebanyak 100 kg jengkol tujuan Tokyo, Jepang telah melewati sertifikasi karantina pertanian.


"Yang menarik, pelaku usaha atau eksportirnya masih berusia muda," tutur Iswan bangga.

 

Ragam Komoditas Ekspor Baru


Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengapresiasi adanya ragam dan negara tujuan ekspor baru asal Sumatera Barat. "Ragam dan negara tujuan ekspor baru menjadi fokus  untuk mencapai target Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, red). Ini adalah pesan Pak Mentan kepada Badan Karantina Pertanian selaku koordinator," kata Jamil. 


Gratieks sendiri adalah gerakan dengan skema peningkatan nilai ekspor pertanian yang terstruktur yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Dengan mengakomodir semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir, gerakan ini dirancang untuk menggerakan roda ekonomi nasional, mulai dari sisi produksi sampai proses pengolahan.  


"Partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan, khususnya dalam menjaga kelestarian produk pertanian kita agar selain subur juga laris dipasar dunia, seperti Jengkol Sumbar," tutup Jamil. 


Narahubung :

drh. Iswan Haryanto, M.Si -- Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang