Jus Pepaya Asal Sumut Rutin Pasok Negara Vietnam

Foto Berita

#RilisBarantan
Belawan, 7 Juni 2021
No. 0306/R-Barantan/06.2021

 

Belawan - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan kembali memfasilitasi ekspor jus pepaya asal Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 13.604 kg atau 716 kaleng dengan nilai ekonomis Rp 280,4 Juta menuju negara Vietnam (7/6).

"Kami telah pastikan jus papaya ini sehat setelah dilakukan berbagai tindakan karantina, sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor yang akan diberangkatkan ke Vietnam," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto saat menyerahkan surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) kepada eksportir PT. AS.

Menurut Yusmanto, Jus Pepaya yang kaya manfaat untuk Kesehatan tetap rutin diekspor ke Vietnam karena permintaan negara tersebut akan komoditas sub sektor Hortikultura ini tidak pernah surut, malahan meningkat dari nilai ekonomis.

Berdasarkan data Karantina Pertanian Belawan tercatat fasilitasi ekspor jus papaya selama bulan Januari hingga Juni tahun 2021 mencapai nilai ekonomis Rp 650,5 juta. Hal ini meningkat sebanyak 42,7 % dibanding periode sama tahun 2020 yang hanya berhasil dengan perolehan nilai ekonomis Rp. 455,7 juta.


Lebih lanjut Yusmanto menjelaskan, buah lokal yang berkualitas seperti pepaya, dan memiliki pasar ekspor harus didorong supaya mampu bersaing di pasar ekspor. Untuk itu perlu berbasis pengolahan untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. ”Dengan adanya pabrik pengolahan buah pepaya akan menambah semangat baru bagi petani pepaya sebab hasil panennya dapat tertampung ,” tambah Yusmanto.



Dorong Hilirisasi

Bambang, Kepala Badan Karantina Pertanian dari tepat terpisah dalam keterangan persnya memberi apresiasi kepada petani papaya di Sumut yang turut serta mendukung Gerakan Tiga Kali (Gratieks) merupakan gagasan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) sehingga ekspor komoditas pertanian meningkat. “Kami akan terus memacu ekspor pertanian agar dapat memberikan nilai lebih bagi petani pepaya dalam bentuk olahan”.

Menurutnya, Kementan menaruh perhatian khusus untuk hilirisasi industri produk pertanian. Selain deregulasi aturan untuk mendorong iklim investasj yang dilakukan pemerintah, penyaluran pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus digencarkan

“Dengan memanfaatkan fasilitas ini, produk lokal Sumut seperti pepaya yang sudah memiliki pasar ekspor akan memberi nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” tutup Bambang”.

Narahubung :
Andi PM Yusmanto, AM, SP, MH, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.