Kabaratan : Mangga Asal Jabar Siap Ekspor ke Jepang

Foto Berita

Jakarta - Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang menyebutkan buah mangga asal Provinsi Jawa Barat dapat segera masuk ke pasar Jepang. Hal ini seiring dengan hasil penelitian Institut Pembangunan Jawa Barat, Universitas Padjadjaran (Injabar Unpad) yang menyatakan bahwa lalat buah jenis Bactrocera occipitalis tidak ditemukan pada mangga varietas Gedong Gincu asal Sumedang, Jawa Barat.

“Saat ini hambatan teknis mangga Jabar masuk ke pasar Jepang adalah adanya protokol ekspor negara tujuan yang mewajibkan bebas dari hama lalat buah tersebut, dan dengan hasil penelitian yang menggembirakan ini maka mangga Gedong Gincu siap masuk pasar Jepang,“ kata Bambang saat memberi sambutan pada acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara pihaknya dengan Injabar, Selasa (3/1), di Jakarta.

Menurut Bambang, pihaknya akan segera menindaklanjuti harmonisasi aturan teknis dengan negara Jepang, sehingga akselerasi ekspor buah mangga asal Jabar dapat segera terealisasi. "Kami segera berkirim surat resmi ke Jepang bahwa pada mangga (gedong, red) tidak ditemukan Bactrocera occipitalis," katanya.

Sebagai informasi, penandatangan kerja sama antara Barantan dalam hal ini Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Dr. A.M. Adnan dengan Direktur Utama Injabar, Prof. Keri Lestari tentang Pendampingan dan Pengembangan Buah Tropis Kualitas Ekspor di Jawa Barat, merupakan tindak lanjut atas nota kesepahaman yang telah disepakati antara Kepala Barantan dan Rektor Universitas Padjadjaran.

Perjanjian kerja sama yang baru saja disepakati ini bertujuan untuk menyinergikan pola sikap dan tindakan terkait tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Ke depan Barantan dan Injabar akan memperkuat sinergisitas dalam melakukan berbagai penelitian dalam rangka menyelesaikan hambatan-hambatan teknis untuk ekspor buah tropis Indonesia, khususnya asal Jabar. Salah satunya adalah mangga gedong gincu yang saat ini dalam tahap harmonisasi aturan untuk masuk pasar Jepang.

Prof. Keri Lestari, Direktur Utama Injabar menyampaikan apresiasi yang tinggi atas respon dan dukungan penuh Barantan dalam mendorong buah tropis asal Jabar masuk pasar global. Ia menyampaikan bahwa pihaknya merupakan institusi yang melaksanakan penelitian dan inovasi terkait masalah yang dihadapi. Namun, hasil inovasi dan penelitian yang dilakukan dibutuhkan jejaring agar dapat diterapkan.

"Saya yakin akselerasi ekspor ini dapat segera terlaksana. Terlebih pemerintah, akademisi, dan dunia usaha bersatu mendukung ini. Ke depan harapannya masyarakat dan media pun dapat mendukung agar ekspor buah tropis kita makin mendunia,” kata Keri.

Turut hadir pada acara yang digelar secara hybrid adalah jajaran pimpinan Barantan, pimpinan Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di seluruh Indonesia, CEO PT Minaqu Indonesia Group dan pimpinan Injabar.

 

#RilisBarantan
Jakarta, 3 Januari 2022
Nomor : 0101/R-Barantan/01.2023