Entikong – Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Entikong sertifikasi ekspor sebanyak 210 ekor kambing dari Pontianak, Kalimantan Barat ke Negara Petro Dollar yang merupakan sebutan untuk Brunei Darussalam (26/10). Ini adalah ekspor untuk hewan hidup yang sangat jarang melalui Pos Lintas Batas Negara Entikong.

Lebih rinci eksportir menjelaskan bahwa kambing merupakan jenis kambing kacang berasal dari Pulau Maya Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. "Nah sejumlah kambing ini akan dikirim ke negara tetangga yang dimuat dengan 2 buah truk. Ada permintaan dengan total nilai Rp 157.5 juta. Hari ini kita kirim perdana," jelas salah satu eksportir ketika mengurus dokumen di Karantina Entikong.

Selain pemeriksaan fisik kambing, Petugas Karantina juga memeriksa kelengkapan dokumen ekspor. Dokumen dinyatakan lengkap, kambing-kambing pun sehat, lalu diterbitkan HC (Health Certificate) sesuai amanah UU No. 16 Tahun 1992 pasal 7 sehingga persyaratan ekspor ke negara tujuan terpenuhi. Karantina Entikong akan selalu membantu para pelaku usaha peternakan dalam memenuhi persyaratan teknis Sanitary dan Phytosanitary (SPS) dari negara tujuan ekspor.

Perlu kita ketahui bersama bahwa kambing punya peluang besar menjadi substitusi daging sapi. Semoga para peternak tidak ragu untuk mulai meningkatkan ternak kambing. Selain lebih cepat dan berbiaya murah, daging kambing bisa menjadi alternatif sumber protein. Sehingga, masyarakat tidak perlu bergantung pada daging sapi.

Karantina Entikong menjadi benteng terdepan perbatasan NKRI yang harus diperkuat, baik dari sarana maupun prasarana. Mulai dari kemampuan dalam mendeteksi penyakit hewan yang berbasis data ilmiah hingga perlunya untuk dilakukan inovasi-inovasi yang mempermudah dan mempercepat pelayanan.

Karantina Fasilitasi Ekspor Kambing ke Negara Petro Dollar