Palu - Hasil uji laboratorium merupakan hal penting dalam pengambilan keputusan tindakan karantina. Oleh karena itu menjadi penting untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pejabat karantina yang bertugas di laboratorium.
Seperti halnya Karantina Pertanian Palu yang telah melaksanakan pelatihan griyaan tentang deteksi bakteri Clavibacter michiganensis subsp michiganensis (CMM) dengan metode ELISA.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula kaledo dan laboratorium karantina tumbuhan ini diikuti oleh seluruh pejabat fungsional karantina tumbuhan dan juga perwakilan dari UPT sekitar Karantina Pertanian Palu seperti Karantina Pertanian Kendari, Gorontalo dan Mamuju.
Kegiatan di awali dengan pemberian materi tentang metode pengujian ELISA dari narasumber Karantina Uji Standar, Titi Sumarti, SP, M.Si. Tidak hanya mendengarkan teori namun dilakukan juga praktek di laboratorium, mulai dari preparasi sampel, pembuatan buffer, pengujian hingga pembaca hasil dengan ELISA reader.
Menurut Titi, meskipun singkat akan tetapi peserta sudah mengerti dasar pengujian dengan metode ELISA sehingga kedepan bisa dilakukan secara mandiri tak hanya deteksi bakteri CMM namun bisa pada target bakteri lainnya hingga virus.
Pelatihan ditutup oleh Kepala Pusat Kepatuhan Kerjasama Informasi Perkarantinaan (KKIP), Junaidi yang berpesan agar pelatihan ini sering dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi internal.