Pejabat Karantina Pertanian Mamuju Kembali Hadir Sebagai Narasumber di BIS-Tani

Mamuju - Sebagai instansi yang sama-sama berada di bawah Kementerian Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulbar berkolaborasi dengan Karantina Pertanian Mamuju pada kegiatan Bincang-bincang Seputar Pertanian (BIS - Tani), Rabu (4/8).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh BPTP Sulbar tersebut berlangsung secara daring dengan mengusung tema Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Brucellosis pada Sapi Potong. Murdiana selaku Pejabat Karantina Pertanian Mamuju yang memiliki kompetensi sesuai dengan tema tersebut diajak sebagai narasumber.

Dalam kesempatannnya, Murdiana memaparkan bahwa Brucellosis merupakan salah satu penyakit menular pada ternak sapi yang bersifat zoonosis dan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak.

"Penyakit ini dapat mengakibatkan terjadinya keguguran pada sapi bunting dan penurunan produktivitas ternak. Dengan selalu menjaga sanitasi dan kebersihan kandang, diharapkan dapat mencegah terjadinya penularan dari ternak yg positif brucella pada ternak lainnya," ungkap dokter hewan karantina tersebut.

Lebih jauh, Murdiana menambahkan bahwa terdapat dua upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan brucellosis di Indonesia, yaitu pemotongan bersyarat pada hewan yang terkonfirmasi positif (pada daerah dengan prevalensi di bawah 2%) dan program vaksinasi (pada daerah dengan prevalensi di atas 2%).

Secara terpisah, Agus Karyono selaku Kepala Karantina Pertanian Mamuju yang hadir pada kegiatan tersebut ikut menambahkan bahwa satu ekor ternak positif Brucella maka seumur hidup akan menjadi karier sehingga penyakit ini membutuhkan perhatian lebih agar tidak merugikan peternak.

Kemudian Teguh Wijanarko selaku Kepala Sub Bagian BPTP Sulbar pada saat membuka kegiatan menyampaikan apresiasi kepada pemateri dan antusiasme peserta yang konsisten mengikuti BIS-Tani setiap pekan.

#LaporKarantina
#karantinapertanianmamuju

Karantina Pertanian Mamuju Kolaborasi Bersama BPTP Sulbar